PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP DENGAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2015/2016
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi perbedaan pengaruh latihan Split Squat Jump dengan Squat Jump terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya menggantung siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan jumlah sampel 10 orang, dengan teknik random sampling, kemudian diberikan perlakuan latihan Split Squat Jump dan Squat Jump. Instrumen penelitian pengumpulan data dilakukan test vertical jump untuk power otot tungkai, test lompat jauh gaya menggantung untuk lompat jauh. Penelitian ini diolah dengan perhitungan statistik menggunakan uji-t. Analisis hipotesis I, data pre-test dan post-test power otot tungkai pada kelompok latihan Split Squat Jump diperoleh thitung sebesar 10,19 serta ttabel sebesar 2,78 dengan =0,05 (thitung >ttabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan Split Squat Jump berpengaruh secara signifikan terhadap power otot tungkai siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Analisis hipotesis II, data pre-test dan post-test power otot tungkai pada kelompok latihan Squat Jump diperoleh thitung sebesar 10,56 serta ttabel sebesar 2,78 dengan =0,05 (thitung >ttabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan Squat Jump berpengaruh secara signifikan terhadap power otot tungkai siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Analisis hipotesis III, rata-rata dan simpangan baku diperoleh thitung sebesar 0,09 serta ttabel 2,31 dengan =0,05 (thitung<t tabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan Split Squat Jump tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan Squat Jump terhadap power otot tungkai siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Analisis hipotesisi IV, data pre-test dan post-test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung pada kelompok latihan Split Squat Jump diperoleh thitung sebesar 8,17 serta ttabel sebesar 2,78 dengan =0,05 (thitung>t tabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan Split Squat Jump berpengaruh secara signifikan terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Analisis hipotesisi V, data pre-test dan post-test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung pada kelompok latihan Squat Jump diperoleh thitung sebesar 5,88 serta ttabel sebesar 2,78 dengan =0,05 (thitung>ttabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan Squat Jump berpengaruh secara signifikan terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Analisis hipotesis VI, rata-rata dan simpangan baku diperoleh thitung sebesar 0,04 serta ttabel 2,31 dengan =0,05 (thitung<ttabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan Split Squat Jump tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan Squat Jump terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016.