Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (a) Kepercayaan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara sebelum masuknya agama Katolik khususnya di Kecamatan Siborongborong (b) Sejarah masuknya agama Katolik di Kabupaten Tapanuli Utara khususnya di Kecamatan Siborongborong, dan (c) Perkembangan agama Katolik di Kabupaten Tapanuli Utara khususnya Kecamatan Siborongborong, Kecamatan Pagaran, Kecamatan Sipahutar, dan Kecamatan Muara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data field research (penelitian lapangan) yaitu terjun langsung ke lapangan dan memperoleh data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode lainnya adalah studi kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan buku-buku, arsip dan dokumen. Dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa kepercayaan masyarakat Tapanuli Utara khususnya di Siborongborong adalah hasipelebeguon serta percaya kepada Debata Mulajadi Nabolon (Parmalim). Zending Protestan masuk dan menjadi dominan di Siborongborong. Agama Katolik masuk ke Tapanuli Utara tahun 1934 dan ke Siborongborong tahun 1936. Pada masa kolonial, berdiri stasi (gereja) di Sitabotabo (1936). Pada masa kemerdekaan, berdiri stasi Dolok Bintatar (1953), Hutabulu (1958), dan Pangambatan (1959). Pada masa orde lama, berdiri stasi di Lobu Siregar (1962). Pada masa orde baru, berdiri stasi Bahal Batu (1966), Buhit Nangge (1968), Hariara Silaban (1975), Purba Sinomba (1994), dan stasi pusat Siborongborong (1971). Pada masa reformasi, didirikan Paroki St. Kristoforus Siborongborong (2012) terdiri dari 23 stasi yang tersebar di Kecamatan Siborongborong, Pagaran, Sipahutar, dan Muara. Perkembangan dalam bidang pendidikan ditandai dengan berdirinya TK (1996), SD (1997), dan SMP (2008). Dalam bidang kesehatan didirikan klinik (1996). Sikap masyarakat penganut agama Katolik terhadap adat istiadat seperti pernikahan, pemakaman dan mangokal holi sangat positif.