Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna simbol tortor ilah panakboru uou pada masyarakat Simalungun. Adapun sampel penelitian ini adalah tokoh masyarakat setempat yang mengetahui tentang tortor ilah panakboru uou. Penelitian ini berjangka waktu kurang lebih 3 bulan dengan rentang waktu mulai pada bulan November sampai bulan Desember 2014. Landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berhubungan dengan topik pembahasan, seperti teori bentuk, teori makna, teori simbol , serta kerangka konseptual sebagai penjabaran masalah yang terdapat pada penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang memberikan gambaran, uraian, keterangan, tentang suatu keadaan yang sedang terjadi berdasarkan fakta-fakta yang ada dilapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara dengan beberapa narasumber yang kompeten pada masalah penelitian ini dan perekaman video dan audio visual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tortor ilah panakboru uou berasal dari masyarakat Simalungun. . Tortor uou termasuk jenis tari tradisi, dikarenakan tortor uou bentuk geraknya yang sederhana, tidak diketahui penciptanya, kapan diciptakan tariannya, busana dan iringan yang sederhana. Tortor uou diangkat dari cerita rakyat Simalungun yang dibuat dalm bentuk tari yang diciptakan oleh masyarakat Simalungun secara komunal. Bentuk gerak tari sederhana yang menggambarkan tentang cerita tersebutTortor ilah panakboru uou ini merupakan salah satu kesenian milik masyarakat Simalungun. Tortor ilah panakboru uou merupakan kesenian yang ada di acara Rondang Bittang. Tortor ini memiliki musik internal yang dihasilkan oleh para penari-penarinya yang menjadi ciri khas pada tariannya. Tortor ini bersifat lucu atau jenaka karena adanya teks atau ungkapan dalam bahasa uou (burung merak) ini. Tortor Ilah Panakboru Uou memiliki makna simbol lewat gerak, ekspresi dan penarinya. Tortor ilah panakboru uou bisa melihat dari syair si panakboru bernyanyi seakan memberi isyarat pada teman-temannya uou (burung merak) bahwa ada seorang pemburu yang sedang bersembunyi dibalik pepohonan yang mengintip-intip tingkah laku dan gerak-gerik mereka yang sedang asyik bermain dan menari