TORTOR PARSAORAN PADA UPACARA ADAT PERNIKAHAN PARMALIM PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA MARIAH JAMBI KECAMATAN JAWA MARAJA BAH JAMBI TIMURAN KABUPATEN SIMALUNGUN
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna simbol pada Tortor Parsaoran pada masyarakat Batak Toba, struktur gerak yang terdapat pada Tortor Parsaoran dan bentuk penyajian Tortor Parsaoran pada masyarakat Batak Toba. Dalam pembahasan penulisan ini, digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik penulisan, seperti teori makna, teori simbol, teori struktur, pengertian tortor serta pengertian upacara adat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, video, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyrakat Batak Toba yang berada di Kabupaten Simalungun Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Timuran, seniman dan tokoh adat setempat. Hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul dapat diketahui bahwa Suku Batak Toba pada zaman dahulu menganut kepercayaan Ugamo Malim sebagai sebuah aliran kepercayaan yang ada sejak nenek moyang masyarakat Batak Toba. Orang yang masuk dalam Ugamo Malim disebut Parugamo Malim (pengikut Ugamo Malim) atau biasa disingkat dengan kata Parmalim. Tortor Parsaoran dalam aliran kepercayaan ugamo malim (Parmalim) pada masyarakat Batak Toba bermakna persaudaraan, persekutuan antara sesama masyarakat, ragam gerak tortor ini sedikit dan mengalami pengulangan. Ragam gerak terdiri dari enam gerakan yaitu hohom, mangurdot somba, mangurdot manea, mangurdot mangorai, mangurdot manghorus, embas, yang masing-masing gerak memiliki makna simbol gerak. Struktur Tortor pada upacara adat pernikahan parmalim, yaitu diantaranya 1.Tortor mula-mula dilakukan oleh pihak hasuhuton (pihak penyelenggara pesta), kerabat semarga dan kedua pengantin. 2.Tortor somba dilakukan oleh pengantin penghormatan kepada hula-hula, tulang dan seluruh tamu. 3.Tortor mangaliat dilakukan oleh hula-hula yang memberi berkat kepada boru 4.Tortor hasahatan/sitio-tio dilakukan oleh kelompok orang yang dituakan di dalam desa. 5.Tortor Parsaoran dilakukan oleh seluruh pihak keluarga yang pesta. Tortor Parsaoran dalam pelaksanaan atau penyajiannya pada upacara adat pernikahan parmalim ini ditarikan oleh seluruh keluarga penyelenggarakan pesta. Sedangkan musik pengiring dalam tortor ini berupa gondang Idang-Idang, dimana gondang tersebut memiliki peran dari tortor yang merupakan musik pengiring.