Daftar Isi:
  • Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui, mempelajari, dan menguraikan Eksistensi musik iringan Tor-tor Sombah Simalungun di Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun Teori yang digunakan dalam penelitian ini dari hasil studi kepustakaan yang mencakup teori eksistensi atau keberadaan, teori fungsi, teori musik, teori tor-tor, teori instrument musik. Sampel dalam penelitian ini adalah Masyarakat pendukung, tokoh adat, serta informan yang berjumlah empat orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi yang dilakukan langsung terhadap objek yang akan diteliti. Berdasarkan hasil penelitian Eksistensi musik iringan Tor-tor Sombah pada masyarakat Simalungun Perkembangan musik Simalungun di desa Saribudolok tidak banyak mengalami perubahan. Hanya saja pada zaman sekarang alat musik yang digunakan pada pesta Rondang Bittang ( pesta Rakyat) sudah dibubuhi berbagai alat musik modern. Musik iringan Tor-tor Sombah memiliki ikatan yang erat, Karena tarian Tor-tor Sombah harus mengikuti setiap ketukan dan jatuhnya ketukan musik tersebut. Oleh karena itu eksistensi Musik iringan Tor-tor Sombah terus turun- menurun di turunkan kegenerasi- generasi muda masyarakat Simalungun. Musik iringan Tor-tor Sombah berfungsi untuk menyambut tamu-tamu kehormatan atau tamu baik dari kalangan pembesar negeri yang berkunjung pada acara-acara di daerah Simalungun. Bagi masyarakat Batak Simalungun, penghormatan yang tertinggi adalah melakukan Tor-tor Sombah. Alat musik pengiring yang digunakan dalam Tor-tor Sombah adalah Gondrang sidua-dua, ditambah dengan Ogung, Mong-mongan dan Sarunai Bolon. dan musik (gual) pada Tor-tor Sombah adalah Rambing-rambing yang bertempo lambat. Musik iringan Tor-tor Sombah memakai Gual (Musik) Rambing-rambing, Rambing-rambing ramos yaitu buah yang ramos janah marambing- ambing gabe malas ni uhur ( doa sambil menari agar mudah rezeki dan tercipta hari esok yang cerah/ kebahagian).