ANALISIS PERSEBARAN DAN KETERSEDIAAN SEKOLAH MENENGAH DI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2014
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan di Kota Tanjungbalai Tahun 2014. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh sekolah menengah (SMA/MA dan SMK) di Kota Tanjungbalai yang berjumlah 26 unit sekolah yang sekaligus menjadi sampel penelitian (total sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumenter, pengukuran, observasi dan komunikasi langsung dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persebaran sekolah menengah di Kota Tanjungbalai tahun 2014 tidak merata bahkan tergolong mengelompok, hal ini dibuktikan dengan nilai T=0,81. Demikian halnya persebaran tersebut pada tiap kecamatan, hal ini ditunjukkan dengan nilai T (Kec. Datuk Bandar=0,85, Kec. Datuk Bandar Timur=1,43, Kec. Tanjungbalai Selatan=1,10, Kec. Sei Tualang Raso=0,53, dan Kec. Teluk Nibung=1,26). Persebaran tersebut juga sama halnya untuk tiap jenis sekolah, hal ini diperlihatkan dengan nilai T (SMA=0,94, MA=1,04, dan SMK=0,86). Faktor penyebabnya adalah karena sekolah terkonsentrasi pada pusat kota yang juga menjadi pusat kegiatan ekonomi. (2) Ketersediaan sekolah menengah di Kota Tanjungbalai tahun 2014 berdasarkan rasio jumlah penduduk tahun 2013, belum memenuhi kriteria sesuai Permendiknas No. 24 tahun 2007 dan Permendiknas No. 40 tahun 2008 yaitu masih kurang 1 unit sekolah, hal ini juga terjadi pada ketersediaan ruang kelas terhadap rasio jumlah penduduk usia 16-18 tahun dengan masih kurang 2 unit, dan pada rasio jumlah penduduk usia 16-18 tahun yang sedang bersekolah yang masih kekurangan 13 unit ruang kelas pada tahun ajaran 2014/2015. Kekurangan ruang kelas mengakibatkan pembalajaran dilaksanakan dengan jumlah siswa per kelas yang melebihi kapasitas maksimum menurut kedua Permendiknas tersebut dengan jumlah siswa rata-rata perkelas 33 siswa.