Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi Andung-andung melalui festival Andung-andung di kabupaten Toba Samosir, mengetahui tujuan diadakannya festival Andung-andung bagi etnis Batak Toba, andung-andung apa saja yang dilombakan dalam festival dan daerah mana saja yang mengikuti festival tersebut, serta bagaimana persepsi masyarakat terhadap eksistensi Andung-andung dan festival Andung-andung Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. dengan melakukan penelitian lapangan serta teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi. Nara sumber dipilih dengan teknik purposive yakni orang-orang yang berkaitan dengan judul skripsi. Selain itu penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan dengan menggunakan berbagai buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Andung-andung merupakan seni suara sekaligus sastra lisan pada etnis Batak Toba yang merupakan ungkapan emosional seseorang karena kesedihan, kesulitan, dan penderitaan hidup yang dialaminya. 2). TB.Silalahi Center sebagai lembaga nonprofit yang memiliki visi dan misi “ mengangkat harkat dan kualitas hidup melalaui keunggulan tata nilai budaya serta sebagai museum pelestarian budaya Batak”, memiliki kegiatan rutin yaitu Pesta Budaya Tradisional Batak yang diadakan setiap tahun. Berbagai lomba diadakan pada acara ini, lomba mangandung adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada acara tersebut. 3) Tujuan diadakannya lomba mangandung yaitu : a. Sebagai upaya revitalisasi andung, sebagai salah satu tradisi lisan yang nyaris punah penggunaannya pada masyarakat Batak toba. b. Memberikan pemahaman ulang terhadap kosa kata bahasa Batak Toba yang arkaik khususunya kata-kata yang digunakan dalam hata ni andung. c. Dengan diadakannya perlombaan mangandung secara periodik dan terjadwal, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ke Toba Samosir sebagai salah satu destinasi pariwisata. d. Untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa bangga terhadap sastra klasik sebagai warisan leluhur khususnya kepada kalangan generasi muda Batak Toba