EFEK MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA DI SMA
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk : menganalisis apakah hasil kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan model problem based learning lebih baik daripada pembelajaran konvensional, menganalisis apakah hasil kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki adversity quotient di atas rata-rata lebih baik daripada siswa yang memiliki adversity quotient di bawah rata-rata, menganalisis apakah ada interaksi antara model problem based learning dengan adversity quotient siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain two group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Takengon semester II tahun ajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian ini diambil secara cluster random sampling, yaitu sebanyak 2 kelas berjumlah 68 orang. Kelas X-1 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning terdiri atas 34 orang siswa, kelas X-2 sebagai kelas kontrol diajarkan dengan pembelajaran konvensional terdiri atas 34 orang siswa. Instrumen penelitian ini menggunakan tes essay kemampuan pemecahan masalah terdiri dari 5 soal dan tes adversity quotient dalam bentuk angket terdiri dari 20 kasus serta telah dinyatakan valid dan reliabel. Data yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning lebih baik daripada pembelajaran konvensional, kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki adversity quotient di atas rata-rata lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki adversity quotient di bawah rata-rata, dan terdapat interaksi antara model pembelajaran problem based learning dan pembelajaran konvensional dengan adversity quotient dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa.