Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana teknik permainan gendang singindungi dan gendang singanaki dalam mengiringi lagu tradisional Karo di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe kabupaten Tanah Karo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan informasi atau membuat gambaran yang sejelas-jelasnya mengenai objek yang akan diteliti berdasarkan data yang ada dan menerangkan data sesuai fakta yang ada dilapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seniman/musisi Karo yang ada di kabupaten Tanah Karo. Sampel dalam penelitian ini adalah 4 (empat) seniman/musisi Karo di kecamatan Kabanjahe kabupaten Tanah Karo. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat empat tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki yaitu; (1) Membuat badan gendang, termasuk badan gendang singindungi, gendang singanaki dan garantung. (2) Membuat tutup atas dan tutup bawah gendang singindungi, gendang singanaki, dan garantung, (3) Membuat tarik gendang (tali gendang), dan (4) Tahap yang terakhir yaitu proses penyatuan bahan-bahan (finishing). Dalam permainan gendang Singindungi terdapat bunyi-bunyi ini berasal dari proses onomatopea (peniruan bunyi alat musik) yaitu; (1) Tang, (2) Cek, (3) Kok/Ke. Selanjutnya pada gendang singindungi terdapat juga beberapa bunyi yang dihasilkan dan penamaan bunyi tersebut sesuai dengan bunyi yang dihasilkan (onomatopea), yaitu; (1) Tang, (2) Tang/Ka, (3) Tih. Peranan gendang singindungi adalah pemberi tanda bagi gendang singanaki untuk mengganti pola ritme sesuai repertoar yang dimainkan. Pola ritme yang dimainkan gendang singindungi pada setiap lagu membuat daya tarik pada suara musik yang dimainkan karna ritme/rithym gendang singindungi dianggap banyak mengimprovisasi/ variasi-variasi pada setiap rhythm yang dimainkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gendang singindungi dan gendang singanaki tidak bisa dijelaskan secara terpisah, karena keduanya saling terpaut satu sama lain.