Daftar Isi:
  • Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) memberikan kesempatan kepada siswa baik secara individu maupun kelompok dalam mengoptimalkan kemampuan berpikir, berdiskusi, dan menuliskan hasil diskusi dengan menggunakan bahasa mereka sendiri, serta membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, bahkan dengan diri mereka sendiri. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII-1 SMP Swasta Sinar Husni Medan yang berjumlah 37 orang. Sampel penelitian tersebut diambil menggunakan teknik random sampling. Metode atau cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model One-Group Pre-test Post-test Design. Pre-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi sebelum menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW), yaitu memperoleh nilai rata-rata 61.62 tergolong ke dalam kategori cukup. Lalu post-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW), yaitu memperoleh nilai rata-rata 76,21 tergolong ke dalam kategori baik. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh yaitu 7.48 > 2.02, maka dapat membuktikan bahwa hipotesis alternatif ( diterima. Sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi pada siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.