Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing menggunakan media peta konsep lebih tinggi daripada hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model inkuiri terbimbing menggunakan media peta konsep, apakah ada korelasi antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa di kelas eksperimen. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pretest-postest control group design. Pengambilan sampel digunakan dengan cara tekhnik random sampling cluster dengan mengambil 2 kelas. Sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 36 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Penelitian ini menggunakan instrument test yang telah diujicobakan dan telah valid. Data hasil belajar siswa menunjukkan kedua kelompok sampel diuji homogen dan berdistribusi normal. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai pretest 47,50 postest 85,97 dan gain 0,73. Sedangkan siswa pada kelas kontrol memiliki rata-rata nilai pretest 44,31 postest 73,06 dan gain 0,49. Uji hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji satu pihak (pihak kanan) dan diperoleh thitung = 5,11; ttabel = 1,6697 untuk α = 0,05. Dengan demikian thitung > ttabel, maka Ha diterima yakni peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing bermediakan peta konsep lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model inkuiri terbimbing bermediakan peta konsep. Uji hipotesis kedua dengan menggunakan uji korelasi dan diperoleh koefisien korelasi = 0,49 yang berarti ada korelasi yang cukup tinggi antara aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar siswa yang diajar dengan model problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing bermediakan peta konsep pada pokok materi redoks