Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, model pembelajaran langsung dan gaya belajar. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Medan. Populasi sebanyak 270 orang yang terbagi 7 kelas, sedangkan sampel diambil secara cluster random sampling sebanyak dua kelas masing-masing 38 orang. Metode penelitian yaitu quasi eksperimen dan desain faktorial 3 x 2. Uji hipotesis dengan Anava dua jalur dan uji lanjut dengan uji F. Uji normalitas menggunakan lilifors serta uji homogenitas menggunakan uji F dan uji Barlett. Temuan penelitian ini menunjukkan ada pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar kimia pada taraf signifikansi α=5%. Rerata hasil belajar kimia siswa dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih tinggi (76,45) dari pada DI (68,55). Ada pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar kimia siswa pada taraf signifikansi α=5%. Siswa yang memiliki gaya belajar visual memperoleh rerata hasil belajar kimia lebih tinggi (80,94) dibandingkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik (71,18) dan audio (69,88). Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar kimia siswa pada taraf signifikansi α=5%. Hasil uji lanjut diketahui bahwa kelompok siswa dengan kecenderungan visual memperoleh hasil belajar kimia lebih tinggi jika diajar dengan model kooperatif tipe TPS dan model pembelajaran langsung. Sedangkan bagi kelompok siswa dengan kecenderungan auditori lebih tinggi hasil belajar kimianya jika diajar dengan model kooperatif tipe TPS. Rata-rata skor hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model kooperatif TPS lebih tinggi daripada model pembelajaran langsung yang sama-sama memiliki kecendrungan gaya belajar visual.