Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada materi kimia. Siswa masih merasa sulit mengerti tentang kimia karena pembelajaran masih berpusat pada guru. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif yang dapat membuat siswa aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan dan mendeskripsikan hasil belajar kimia siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization dengan Two Stay Two Stray pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan T.A 2015/2016, sebanyak 6 kelas. Sampel diambil dengan 2 tahap, yaitu: sampel kelas diambil 2 kelas secara teknik sampling sederhana, selanjutnya sampel siswa diambil secara purposif 22 orang siswa dari setiap kelas yang relatif homogen statusnya. Instrumen yang digunakan adalah tes dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 16 soal. Kelas eksperimen 1 diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Team Assited Individualization dan kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray. Uji hipotesis menggunakan uji-t dua pihak pada taraf α = 0,05. Dari hasil penelitian, untuk kelas ekperimen 1 diperoleh rata-rata pre-test sebesar 39,45 ± 6,522 dan post-test 77,64 ± 10,608 sedangkan kelas eksperimen 2 diperoleh rata-rata pre-test 37,73 ± 6,518 dan post-test 70,5 ± 10,918. Berdasarkan hasil analisis uji t, diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,204 > 2,018. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dan model pembelajaran kooperatif yang lebih baik adalah tipe Team Assited Individualization