Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui bagaimana latar belakang terjadinya revolusi sosial di Kesultanan Langkat, faktor-faktor penyebab terjadinya revolusi sosial di Kesultanan Langkat, proses terjadinya revolusi sosial di Kesultanan, dampak ekonomi, politik, sosial budaya dari revolusi sosial itu bagi Kesultanan Langkat. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah kritis. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, studi kepustakaan dan wawancara kepada masyarakat setempat yang mengetahui tentang Revolusi sosial itu terjadi. Untuk menganalisis data maka dilakukan beberapa tahapan yaitu dengan menemukan sumber informasi yang relevan dengan revolusi sosial di Kesultanan Langkat tahun 1946. Selanjutnya verifikasi atau kritik sumber dan melakukan interpretasi (menyusun hasil-hasil penelitian berdasarkan fakta) sebagai tahapan akhir adalah menganalisis dan menyajikan (rekontruksi) kembali Revolusi sosial di Kesultanan Langkat 1946. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puncak revolusi sosial di Kesultanan Langkat terjadi bulan Maret 1946, namun dampaknya masih dapat dirasakan sampai tahun 1950an. Respon Sultan terhadap kedatangan NICA mendapatkan reaksi dari partai-partai politik seperti PKI,PNI dan Pesindo yang tergabung dalam Volksfront. Mereka menginginkan sistem swapraja agar segera dihapuskan untuk dilakukan aksi Revolusi sosial yang dilakukan pada bulan Maret 1946. Pada peristiwa revolusi sosial terjadi serangkaian pembunuhan, perampokan serta tindakan asusila terhadap bangsawan Kesultanan Langkat. Berakhirnya revolusi sosial di Langkat telah mengakhiri sistem pemerintahan Kerajaan. Revolusi sousial di Kesultanan Langkat bukan hanya berhasil menghapus wewenang pemerintahan, namun juga memberikan pengaruh yang sangat besar bagi keberlangsungan hidup orang-orang Melayu yang memiliki ke istimewaan dalam kehidupan sosial budaya, ekonomi, dan politik di Langkat.