Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sejarah terbentuknya Kota Barusjahe. Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode Studi pustaka (library research) dan Penelitian lapangan (field research), yaitu dengan mengumpul semua data yang berhubungan dengan judul. Studi Pustaka dilakukan dengan menelaah buku-buku atau dokumen dokumen yang relevan terhadap masalah yang akan diteliti dengan tujuan menjadikanya sebagai dasar atau landasan bagi peneliti untuk menguji kebenaran data yang diperoleh. Sedangkan pengumpulan data dari lapangan diperoleh dengan dari hasil wawancara langsung kepada narasumber. Dimana peneliti melakukan penelitian di Barusjahe Kabupaten Karo. Dari penelitian yang dilakukan, Barusjahe memiliki sejarah yang panjang yang diteliti dari awal terbentuknya dari perkampungan yang didirikan oleh merga Barus yang datang dari kuta Usang Sidikalang, selanjutnya berkembang Barusjahe menjadi suatu kerajaan yaitu Kerajaan Sibayak Barusjahe. Kerajaan ini dipimpin oleh merga Barus dan dijadikan Kerajaan Berempat di Dataran tinggi Karo oleh Kerajaan Aceh. Masuknya Pemerintah Kolonialisme Belanda di Karo dengan melakukan intervensi militer di Tanah Karo menyebabkan jatuhnya Kerajaan Berempat di Tanah Karo yang ditandai dengan Korte Velklaring pada tahun 1907. Kerajaan Sibayak Barusjahe kemudian dijadikan wilayah Landschape oleh belanda yang berada di Onder Afdeling Karolanden. Masuknya pendudukan Jepang di Indonesia tidak mengubah sistem kerajaan di Tanah Karo. Pasca Indonesia Merdeka terjadi Revolusi Sosial maret 1946 dilakukan oleh Barisan Pemuda Indonesia untuk meruntuhkan kekuasaan Kerajaan di Tanah Karo kemudian mendemokratisasi pemerintahan di Tanah Karo yang ditandai berdirinya Kecamatan Barusjahe. Masuknya kembali Belanda melalui Agresi Militernya menyebabkan terbentuknya NST (Negara Sumatera Timur) oleh Belanda, kemudian Barusjahe dijadikan sebagai wilayah Districhthoofd, dimana pada pembentukan itu Raja Barusjahe dijadikan sebagai Luhak di Tanah Karo Pada tanggal 27 Desember 1949 Konferensi Meja Bundar (KMB) mempertahankan Kedudukan Pemerintahan RIS, hingga memunculkan Aksi tuntutan rakyat agar dihapuskannya Negara Sumatera Timur dan kembali ke dalam bentuk Negara Republik Indonesia. Aspirasi aspirasi pemuda terwujud dengan terbentuknya NKRI menjadikan Barusjahe kembali menjadi daerah Kecamatan yang berada di bawah Kewedanaan Karo berpusat di Kabanjahe