PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK BETON PASCABAKAR
Main Authors: | Sarwa, , Perangin-angin, Sempurna, Matondang, Zulkifli, Batubara, Hamidun |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
FT UNIMED
, 2004
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unimed.ac.id/19921/1/Fulltext.pdf http://digilib.unimed.ac.id/19921/ |
Daftar Isi:
- Dalam proses evaluasi kekuatan struktur gedung pascabakar dibutuhkan data tentang tingkat kerusakan secara fisik dan mekanik beton pascabakar (selanjutnya disingkat BPB) Parameter kondisi fisik dapat dilihat dan retak permukaan, sedang kondisi mekanik dapat dilihat dari nilai kuat tekan. Bila dilihat dari proses terjadinya kebakaran, maka tingkat kerusakan BPB sebagai material pembentuk struktur ditentukan oleh besarnya tingkat pemanasan yang terjadi yang tergantung pada suhu dan durasi pemanasannya. Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan BPB tersebut dilihat dari kondisi retakan dan kuat tekan sisa berdasarkan perlakuan suhu dan durasi pemanasan. Metode penelitian dilakukan melalui eksperimen laboratorium. dengan membuat spesimen benda uji berbentuk silinder 15-30 cm dengan mut fc = 30 MPa yang dipanaskan pada oven listrik pada suhu 800°C, dengandurasi 4 Jam Setelah dilakukan pemanasan, BPB dianalisis kondisi retakan permukaan yang terjadi dan diuji tekan. Analisis data retakan diulas secara deskriptif sedangkan data kuat ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan retak permukaan dan kuat tekan BPB semakin parah bila proses pendinginan dilakukan secara mendadak dengan penyiraman air dibandingkan dengan pendinginan secara pertahan menggunakan suhu ruang (dianginkan). Beton pascabakar bila didinginkan secara perlahan (dianginkan) dan dilakukan penyiraman kembali nilai kuat tekannya relatif akan meningkat.