EKOLOGI HABITAT RUSA TIMOR (RUSA TIMORENSIS) DI KAWASAN KONSERVASI PULAU PEUCANG (TIPOLOGI RUSA TIMORENSIS DAN PRODUK RANGGAH MUDA

Main Authors: Sudibyo, Mufti, Santosa, Yanto, Masy'ud, Burhanuddin, Toharmat, Toto
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: FMIPA Unimed , 2012
Subjects:
Online Access: http://digilib.unimed.ac.id/19914/1/Fulltext.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/19914/
ctrlnum 19914
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://digilib.unimed.ac.id/19914/</relation><title>EKOLOGI HABITAT RUSA TIMOR (RUSA TIMORENSIS) DI KAWASAN KONSERVASI PULAU PEUCANG (TIPOLOGI RUSA TIMORENSIS DAN PRODUK RANGGAH MUDA</title><creator>Sudibyo, Mufti</creator><creator>Santosa, Yanto</creator><creator>Masy'ud, Burhanuddin</creator><creator>Toharmat, Toto</creator><subject>QH540 Ecology</subject><subject>QL Zoology</subject><subject>QL700 Mammals</subject><description>Pulau Peucang merupakan bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi salah satu pusat pelestarian rusa timor di Indonesia. Rusa timorensis merupakan satwa asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi berupa daging dan ranggah muda (velvetantler), namun dalam tiga dekade terakhir mengalami penurunan populasi 10%, berstatus rentan dan dilindungi saat ini. Keberlangsungan hidupnya sangat tergantung pada pengelolaan manajemen ke depan di Taman Nasional yang memiliki aset satwa rusa timor, kawasan konservasi dan penangkaran. Penelitian di tahun pertama telah dilakukan (1) identifikasi dan analisis peubah-peubah lahan dan tanah secara fisik dan kimia yang dapat berpengaruh terhadap kesesuaian komponen habitat rusa. (2) identifikasi dan analisis komponen habitat yang dapat mempengaruhi produktifitas rusa (3) pendataan populasi rusa timor di Pulau Peucang Taman Nasional Ujung Kulon. Pada tahun ke 2 penelitian dititikberatkan pada komponen biotik untuk mendapatkan (1) Data preferensi, indeks keragaman pakan, nutrisi, kandungan mineral pakan, (2) Tipologi habitat yang disukai oleh rusa, (3) Tipologi rusa jantan dewasa fase ranggah muda dan produk ranggah muda, (4) Tipologi rusa betina dan diameter puling sebagai indikator hasil susu pada rusa betina fase menyusui. Metode penelitian, pengamatan preferensi pakan menggunakan indeks Neu dengan kriteria pembobotan w&gt;1 disukai, indeks keragaman pakan dengan shanon wiener, nutrisi dengan analisis proksimat dan mineral pakan dianalisis dengan AAS, preferensi habitat rusa dianalisis dengan regresi ganda metode stepwise dengan sofware statistik PSA W 18, tipologi rusa jantan dilakukan pengukuran morfometri dan pemanenan ranggah muda, tipologi rusa betina dilakukan pengukuran morfometri dan pengukuran ambing dan diameter puling. Pembiusan total rusa menggunakan kombinasi Ilium Xylazil-100 dengan dosis 0,05 ml/kg berat badan dan Ketamine 0,01 ml/kg berat badan. Hasil penelitian menunjukkan Preferensi pakan rusa timorensis Pulau Peucang adalah Cynodon dactylon rumput, Axonopus compressus rumput, Chrysopogon aciculata rumput, Terminalia catapa ketapang, Hibiscus tiliaceus waru, Dendrolobium umbellatum kanyere laut, Lagerstomoea speciosa bungur, Kandungan nutrisi meliputi serat kasar, protein kasar, lemak kasar, dan mineral makro P, K, Ca, Mg, Na dan mineral mikro A1, Mn, Cu, Zn, dan B pakan yang berasal dari dalam hutan dengan dari padang rumput dari jenis pakan yang disukai tidak menunjukkan perbedaan dengan kriteria nilai p=0,05. Indeks keragaman pakan rusa timor di Pulau Peucang adalah rendah sampai sedang dengan sekala 0 - 1,5 (rendah) dan 1,5 - 3 (sedang). Persamaan regresi preferensi habitat rusa timor Pulau Peucang adalah Y (frekuensi kehadiran = 4,126 + 0,059 X3 (jarak dari Jalan patroli) + 0,186 X2 (kelerengan) - 2,304 X5 (Jarak dari padang rumput) dengan korelasi (R2 = 67,1 % p &lt; 0,05). Pada rusa jantan dewasa fase ranggah muda, faktor penentu berat ranggah adalah umur ranggah potong (waktu pemotongan ranggah muda) dan berat badan, sedang faktor penentu panjang ranggah adalah lingkar dada. Pada rusa betina fase menyusui faktor penentu diameter puting adalah umur rusa dan diameter dada.</description><publisher>FMIPA Unimed</publisher><date>2012-11-01</date><type>Document:Monograph</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>http://digilib.unimed.ac.id/19914/1/Fulltext.pdf</identifier><identifier> Sudibyo, Mufti and Santosa, Yanto and Masy'ud, Burhanuddin and Toharmat, Toto (2012) EKOLOGI HABITAT RUSA TIMOR (RUSA TIMORENSIS) DI KAWASAN KONSERVASI PULAU PEUCANG (TIPOLOGI RUSA TIMORENSIS DAN PRODUK RANGGAH MUDA. Research Report. FMIPA Unimed. </identifier><recordID>19914</recordID></dc>
language ind
format Document:Monograph
Document
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Sudibyo, Mufti
Santosa, Yanto
Masy'ud, Burhanuddin
Toharmat, Toto
title EKOLOGI HABITAT RUSA TIMOR (RUSA TIMORENSIS) DI KAWASAN KONSERVASI PULAU PEUCANG (TIPOLOGI RUSA TIMORENSIS DAN PRODUK RANGGAH MUDA
publisher FMIPA Unimed
publishDate 2012
topic QH540 Ecology
QL Zoology
QL700 Mammals
url http://digilib.unimed.ac.id/19914/1/Fulltext.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/19914/
contents Pulau Peucang merupakan bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi salah satu pusat pelestarian rusa timor di Indonesia. Rusa timorensis merupakan satwa asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi berupa daging dan ranggah muda (velvetantler), namun dalam tiga dekade terakhir mengalami penurunan populasi 10%, berstatus rentan dan dilindungi saat ini. Keberlangsungan hidupnya sangat tergantung pada pengelolaan manajemen ke depan di Taman Nasional yang memiliki aset satwa rusa timor, kawasan konservasi dan penangkaran. Penelitian di tahun pertama telah dilakukan (1) identifikasi dan analisis peubah-peubah lahan dan tanah secara fisik dan kimia yang dapat berpengaruh terhadap kesesuaian komponen habitat rusa. (2) identifikasi dan analisis komponen habitat yang dapat mempengaruhi produktifitas rusa (3) pendataan populasi rusa timor di Pulau Peucang Taman Nasional Ujung Kulon. Pada tahun ke 2 penelitian dititikberatkan pada komponen biotik untuk mendapatkan (1) Data preferensi, indeks keragaman pakan, nutrisi, kandungan mineral pakan, (2) Tipologi habitat yang disukai oleh rusa, (3) Tipologi rusa jantan dewasa fase ranggah muda dan produk ranggah muda, (4) Tipologi rusa betina dan diameter puling sebagai indikator hasil susu pada rusa betina fase menyusui. Metode penelitian, pengamatan preferensi pakan menggunakan indeks Neu dengan kriteria pembobotan w>1 disukai, indeks keragaman pakan dengan shanon wiener, nutrisi dengan analisis proksimat dan mineral pakan dianalisis dengan AAS, preferensi habitat rusa dianalisis dengan regresi ganda metode stepwise dengan sofware statistik PSA W 18, tipologi rusa jantan dilakukan pengukuran morfometri dan pemanenan ranggah muda, tipologi rusa betina dilakukan pengukuran morfometri dan pengukuran ambing dan diameter puling. Pembiusan total rusa menggunakan kombinasi Ilium Xylazil-100 dengan dosis 0,05 ml/kg berat badan dan Ketamine 0,01 ml/kg berat badan. Hasil penelitian menunjukkan Preferensi pakan rusa timorensis Pulau Peucang adalah Cynodon dactylon rumput, Axonopus compressus rumput, Chrysopogon aciculata rumput, Terminalia catapa ketapang, Hibiscus tiliaceus waru, Dendrolobium umbellatum kanyere laut, Lagerstomoea speciosa bungur, Kandungan nutrisi meliputi serat kasar, protein kasar, lemak kasar, dan mineral makro P, K, Ca, Mg, Na dan mineral mikro A1, Mn, Cu, Zn, dan B pakan yang berasal dari dalam hutan dengan dari padang rumput dari jenis pakan yang disukai tidak menunjukkan perbedaan dengan kriteria nilai p=0,05. Indeks keragaman pakan rusa timor di Pulau Peucang adalah rendah sampai sedang dengan sekala 0 - 1,5 (rendah) dan 1,5 - 3 (sedang). Persamaan regresi preferensi habitat rusa timor Pulau Peucang adalah Y (frekuensi kehadiran = 4,126 + 0,059 X3 (jarak dari Jalan patroli) + 0,186 X2 (kelerengan) - 2,304 X5 (Jarak dari padang rumput) dengan korelasi (R2 = 67,1 % p < 0,05). Pada rusa jantan dewasa fase ranggah muda, faktor penentu berat ranggah adalah umur ranggah potong (waktu pemotongan ranggah muda) dan berat badan, sedang faktor penentu panjang ranggah adalah lingkar dada. Pada rusa betina fase menyusui faktor penentu diameter puting adalah umur rusa dan diameter dada.
id IOS3150.19914
institution Universitas Negeri Medan
institution_id 60
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Negeri Medan
library_id 564
collection Digital Repository Universitas Negeri Medan
repository_id 3150
subject_area Adat Istiadat
Agama
Akuntansi
city KOTA MEDAN
province SUMATERA UTARA
repoId IOS3150
first_indexed 2017-02-25T17:13:54Z
last_indexed 2017-02-25T17:13:54Z
recordtype dc
_version_ 1766033407743098880
score 17.538404