STRATEGI TINDAK TUTUR DAN KEPEKAAN PRAGMATIK MELARANG PADA PENUTUR BAHASA ACEH DIALEK ACEH UTARA

Main Authors: Pramuniati, Isda, Eviyanti, Evi
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: FBS Unimed , 2012
Subjects:
Online Access: http://digilib.unimed.ac.id/19908/1/Fulltext.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/19908/
ctrlnum 19908
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://digilib.unimed.ac.id/19908/</relation><title>STRATEGI TINDAK TUTUR DAN KEPEKAAN PRAGMATIK MELARANG PADA PENUTUR BAHASA ACEH DIALEK ACEH UTARA</title><creator>Pramuniati, Isda</creator><creator>Eviyanti, Evi</creator><subject>GN357 Culture and cultural processes</subject><subject>P101 Language. Linguistic theory. Comparative grammar</subject><subject>P99 Semiotics. Signs and symbols</subject><description>Penelitian ini berkenaan dengan kajian strategi tindak tutur melarang oleh penutur bahasa Aceh dialek Aceh Utara. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan dan mengidentifikasi perbedaan strategi tindak tutur melarang berdasarkan variabel jenis kelamin, kelompok umur, dan jenjang pendidikan. Teori utama yang digunakan adalah teori perilaku tindak tutur Brown dan Levinson (1987) yang dijadikan sebagai kerangka acuan teoretis penelitian ini, hal ini karena dianggap dapat menjelaskan hubungan antara perilaku tindak tutur dan citra diri, jenis strategi bertutur, dan pertimbangan yang dijadikan dasar pemilihan strategi perilaku tindak tutur. Menurut Brown dan Levinson kesantunan itu berhubungan juga dengan muka yang mengacu ke citra diri atau harga diri. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang ditriangulasi dengan metode kuantitatif. Data dikumpul dengan teknik kuesioner survei dengan model tes melengkapi wacana (TMW), dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian tentang strategi tindak tutur melarang ini menunjukkan bahwa pertama, untuk mengungkapkan melarang masyarakat penutur bahasa Aceh Dialek Aceh Utara menggunakan lima strategi melarang utama yang dipostulatkan oleh Brown dan Levinson (1987). Kedua, dari tiga variabel jenis kelamin, kelompok umur, dan jenjang pendidikan, hanya terdapat perbedaan yang signifikan penerapan strategi tindak tutur melarang pada variabel jenis kelamin, dan kelompok umur. Pada variabel jenis kelamin, laki-laki memiliki kecenderungan bertutur secara tidak langsung dengan menggunakan strategi tindak tutur pada tipe tiga yakni Melarang Terus Terang Ditambah Basa-basi dalam Bentuk Permintaan Maaf (MTDBBM). Hal ini berbeda dengan penutur perempuan yang lebih cenderung menggunakan strategi tindak tutur pada tipe dua yakni Melarang Terus Terang Ditambah Pujian (MTDP). Selanjutnya pada variabel umur, kelompok umur &gt; 50 tahun memiliki kecenderungan bertutur tidak langsung dengan menggunakan strategi tindak tutur pada tipe tiga dan empat yakni Melarang Terus Terang Ditambah Basa-basi dalam Bentuk Permintaan Maaf (MTDBBM) dan Melarang Samar-samar (MS). Selanjutnya pada kelompokumur &lt; 30 tahun dan kelompok umur 30 - 50 tahun, mereka menggunakan strategi tindak tutur pada tipe dua dan tiga yakni Melarang Terus Terang Ditambah Pujian (MTDP) dan Melarang Terus Terang Ditambah Basa-basi dalam Bentuk Permintaan Maaf (MTDBBM).</description><publisher>FBS Unimed</publisher><date>2012-11-06</date><type>Document:Monograph</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>http://digilib.unimed.ac.id/19908/1/Fulltext.pdf</identifier><identifier> Pramuniati, Isda and Eviyanti, Evi (2012) STRATEGI TINDAK TUTUR DAN KEPEKAAN PRAGMATIK MELARANG PADA PENUTUR BAHASA ACEH DIALEK ACEH UTARA. Research Report. FBS Unimed. </identifier><recordID>19908</recordID></dc>
language ind
format Document:Monograph
Document
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Pramuniati, Isda
Eviyanti, Evi
title STRATEGI TINDAK TUTUR DAN KEPEKAAN PRAGMATIK MELARANG PADA PENUTUR BAHASA ACEH DIALEK ACEH UTARA
publisher FBS Unimed
publishDate 2012
topic GN357 Culture and cultural processes
P101 Language. Linguistic theory. Comparative grammar
P99 Semiotics. Signs and symbols
url http://digilib.unimed.ac.id/19908/1/Fulltext.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/19908/
contents Penelitian ini berkenaan dengan kajian strategi tindak tutur melarang oleh penutur bahasa Aceh dialek Aceh Utara. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan dan mengidentifikasi perbedaan strategi tindak tutur melarang berdasarkan variabel jenis kelamin, kelompok umur, dan jenjang pendidikan. Teori utama yang digunakan adalah teori perilaku tindak tutur Brown dan Levinson (1987) yang dijadikan sebagai kerangka acuan teoretis penelitian ini, hal ini karena dianggap dapat menjelaskan hubungan antara perilaku tindak tutur dan citra diri, jenis strategi bertutur, dan pertimbangan yang dijadikan dasar pemilihan strategi perilaku tindak tutur. Menurut Brown dan Levinson kesantunan itu berhubungan juga dengan muka yang mengacu ke citra diri atau harga diri. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang ditriangulasi dengan metode kuantitatif. Data dikumpul dengan teknik kuesioner survei dengan model tes melengkapi wacana (TMW), dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian tentang strategi tindak tutur melarang ini menunjukkan bahwa pertama, untuk mengungkapkan melarang masyarakat penutur bahasa Aceh Dialek Aceh Utara menggunakan lima strategi melarang utama yang dipostulatkan oleh Brown dan Levinson (1987). Kedua, dari tiga variabel jenis kelamin, kelompok umur, dan jenjang pendidikan, hanya terdapat perbedaan yang signifikan penerapan strategi tindak tutur melarang pada variabel jenis kelamin, dan kelompok umur. Pada variabel jenis kelamin, laki-laki memiliki kecenderungan bertutur secara tidak langsung dengan menggunakan strategi tindak tutur pada tipe tiga yakni Melarang Terus Terang Ditambah Basa-basi dalam Bentuk Permintaan Maaf (MTDBBM). Hal ini berbeda dengan penutur perempuan yang lebih cenderung menggunakan strategi tindak tutur pada tipe dua yakni Melarang Terus Terang Ditambah Pujian (MTDP). Selanjutnya pada variabel umur, kelompok umur > 50 tahun memiliki kecenderungan bertutur tidak langsung dengan menggunakan strategi tindak tutur pada tipe tiga dan empat yakni Melarang Terus Terang Ditambah Basa-basi dalam Bentuk Permintaan Maaf (MTDBBM) dan Melarang Samar-samar (MS). Selanjutnya pada kelompokumur < 30 tahun dan kelompok umur 30 - 50 tahun, mereka menggunakan strategi tindak tutur pada tipe dua dan tiga yakni Melarang Terus Terang Ditambah Pujian (MTDP) dan Melarang Terus Terang Ditambah Basa-basi dalam Bentuk Permintaan Maaf (MTDBBM).
id IOS3150.19908
institution Universitas Negeri Medan
institution_id 60
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Negeri Medan
library_id 564
collection Digital Repository Universitas Negeri Medan
repository_id 3150
subject_area Adat Istiadat
Agama
Akuntansi
city KOTA MEDAN
province SUMATERA UTARA
repoId IOS3150
first_indexed 2017-02-25T17:13:52Z
last_indexed 2017-02-25T17:13:54Z
recordtype dc
_version_ 1766033407332057088
score 17.538404