STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN BERWAWASAN GENDER DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Main Authors: | Juwitaningsih, Tita, Tanjung, Ratna, Darmana, Ayi, Sutiani, Ani, Minarni, Ani |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Terbitan: |
FMIPA Unimed
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.unimed.ac.id/19862/1/Fulltext.pdf http://digilib.unimed.ac.id/19862/ |
Daftar Isi:
- Tujuan studi kebijakan pendidikan ini adalah untuk mengkaji rumusan dan implementasi kebijakan pembangunan pendidikan di Universitas Negeri Medan (Unimed) yang dilihat dari persepektif gender, sehingga dapat dirumuskan ulang kebijakan dan rencana aksi pembangunan yang berwawasan gender. Secara khusus kegiatan studi ini bertujuan untuk: melakukan pengumpulan dan analisis data pembangunan pendidikan di tingkat Unimed dengan menerapkan Gender Analysis Pathways (GAP) dan melakukan kajian dan reformulasi kebijakan pendidikan di tingkat Propinsi dengan menerapkan Policy Outlook and Plan ofAction (POP). Data penelitian dikumpulkan melalui studi dokumentasi Sumber data sekunder berupa data-data kuantitatif yang ada di Unimed. Pendekatan analisis yang dilakukan sebagai studi gender adalah Gender Analysis Pathway (GAP) dan Policy Outlook and Action Planning Process (POP). Hasil studi yang dilakukan menunjukkan bahwa: (1) Rumusan kebijakan pendidikan di Unimed bersifat netral gender dan tidak diarahkan untuk mengatasi kesenjangan gender; (2) Beberapa isu kesenjangan jender di Unimed mencakup: (a) Kesenjangan gender yang terjadi pada keterwakilan dalam menduduki jabatan struktural; (b) Kesenjangan gender yang terjadi akibat adanya perbedaan latar belakang tingkat pendidikan antara dosen perempuan dan laki-laki; (c) Kesenjangan gender terjadi juga pada pencapaian golongan danjabatan fungsional untuk dosen dimana semakin tinggi golongan dan jabatan fungsional semakin kecil jumlah dosen perempuan yang dapat mencapainya; (d) Kesenjangan dalam pengambilan jurusan bagi mahasiswa perempuan dan laki-laki terlihat dari masih didominasinya jurusan yang ada di fakultas teknik dan keolahragaan oleh laki-laki dan fakultas MIPA, FIP, FBS dan FIS, walaupun dari segi kecepatan selesai studi perempuan memiliki tingkat penyelesaian yang cepat. Beberapa implikasi kebiajan yang perlu diterapkan antara lain: (1) Meningkatkan peluang dan mendorong perempuan maupun laki-laki untuk memasuki jurusan-jurusan yang masih bias gender, sehingga terjadi keseimbangan gender; dan (3) Meningkatkan peluang bagi perempuan untuk menduduki posisi pengambilan keputusan dengan tetap memperhatikan persyaratan kualitas managerial dan akademik.