ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA

Main Authors: Maipita, Indra, Hermawan, Wawan, Fitrawaty,
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: FE Unimed , 2016
Subjects:
Online Access: http://digilib.unimed.ac.id/19670/1/Fulltext.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/19670/
Daftar Isi:
  • Sebahagian besar pengeluaran rata-rata per kapita masyarakat Indonesia masih untuk makanan. Meski mengalami trend yang menurun, namun sejak tahun 1999 hingga tahun 2014, porsi pengeluaran untuk makanan masih diatas 50 persen dari total pengeluaran yang dilakukan. Beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, bahkan lebih dari 95 persen masyarakat Indonesia masih mengandalkan beras sebagai makanan pokok. Kondisi ini mengakibatkan harga beras menjadi tolok ukur dari berbagai indikator perekonomian. Konsumsi beras merupakan komoditi utama dalam perhitungan paket komoditi kebutuhan makanan oleh BPS. Selain itu, beras merupakan komoditi utama yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan. Berbagai kajian menunjukkan bahwa harga pangan yang lebih tinggi dapat meningkatkan ketidakmerataan (ketimpangan pendapatan) dan kemiskinan. Sebahagian penelitian memperkirakan bahwa kenaikan 20 persen harga pangan dapat menyebabkan naiknya tingkat ketimpangan sebesar satu persen dalam koefisien Gini. Dengan demikian, setiap kenaikan harga beras pasti akan berdampak langsung pada kemampuan rumah tangga dalam memastikan ketersediaan beras untuk keluarganya. Berdasarkan fenomena di atas, penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis dampak kenaikan harga beras terhadap pendapatan dan pengeluaran rumahtangga di Indonesia, (2) menganalisis dampak kenaikan harga beras terhadap tingkat kemiskinan, kedalaman kemiskinan, dan keparahan kemiskinan di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar merupakan data sekunder, terdiri dari data Susenas, Tabel I-O, dan data indikator makroekonomi, yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia, Bank Indonesia dan sumber lain yang relevan. Hasil sementara dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa variabel seperti perubahan kurs, kenaikan harga beras internasional, dan pendapatan per kapita masyarakat berpengaruh terhadap harga beras domestik, sedangkan kenaikan produksi beras domestik tidak berpengaruh secara signifikan.