Daftar Isi:
  • Penelitian dan pengembangan Bahan ajar Fisika Kuantum Berbasis Masalah ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar dan aktivitas mahasiswa terhadap pembelajaran fisika kuantum . Tujuan penelitian dan pengembangan bahan ajar ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar fisika kuantum berbasis masalah yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar mahasiswa.Sampel Penelitian ini adalah mahasiswajurusan pendidikan Fisika S1 pada semester empat di Universitas Negeri Medan (UNIMED). Pelaksanaa penelitian ini dilakukan pada mata kuliah fisika kuantum.Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) yaitu pengembangan bahan ajar fisika kuantum berbasis masalah (problem based leraning).Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan FourD. Tahap awal penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar fisika kuantum berbasis masalah dengan mengacu standar BSNP. Setelah dikembangkan kemudian bahan ajar diujicobakan untuk melihat peningkatan hasil belajar mahasiswa. Untuk melihat hasil belajar dan aktivitas belajar mahasiswa instrumen yang digunakan adalah berupa tes hasil belajar dan angket observasi aktivitas belajar mahasiswa. Untuk menghitung validitas tes digunakan rumus Korelasi Product Momen dan untuk menghitung reliabilitas soal uraian digunakan rumus alpha-Cronbachdan pengujian instrumen tes hasil belajar adalah dengan menggunakan SPSS 17. Dari uji coba bahan ajar terhadap sampel penelitian didapat hasil bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak menurut BSNP. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari uji gain sebanyak tiga kali pertemuan yakni 1) pertemuan pertama gain pertama (G1) diperoleh sebesar 0,720 dengan kategori “sedang” 2) pertemuan kedua gain kedua (G2) diperoleh sebesar 0,807 dengan kategori “tinggi” 3)pertemuan ketiga gain ketiga (G3) diperoleh sebesar 0,847 dengan kategori “tinggi”.Hasil penilaian aktivitas belajar mahasiswa diperoleh yakni 1) pertemuan pertama diperoleh sebesar 55,84% dengan kategori “ cukup”2) pertemuan kedua sebesar 70,52 kategori “baik” 3) pertemuan ketiga sebesar 90,73 dengan kategori “sangat aktif”.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar fisika kuantum berbasis masalah layak digunakan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar mahasiswa.