Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang diberi PBM dengan penemuan terbimbing, (2) Perbedaan peningkatan kebiasaan belajar antara siswa yang diberi PBM dengan penemuan terbimbing, (3) Interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis, (4) Interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kebiasaan belajar, (5) Proses penyelesaian jawaban yang dibuat siswa dalam menyelesaikan masalah pada PBM dan penemuan terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian semi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Sabilina Tembung. Dan sampel penelitian ini adalah kelas VII-10 dan VII-12. Analisis data dilakukan dengan analisis kovarian (ANACOVA) Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang diberi PBM dengan penemuan terbimbing. Hal ini terlihat dari hasil ANACOVA untuk F_hitung=15.024 lebih besar dari F_tabel=3.962. Konstanta persamaan regresi untuk PBM yaitu 11.450 lebih besar dari penemuan terbimbing yaitu 8.826. (2) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kebiasaan belajar antara siswa yang diberi PBM dengan penemuan terbimbing. Hal ini terlihat dari hasil ANACOVA untuk F_hitung=2.060 lebih kecil dari F_tabel=3.962. Konstanta persamaan regresi untuk PBM yaitu 2.112 lebih besar dari penemuan terbimbing yaitu 0.734. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis. (4). Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kebiasaan belajar. (5) Proses penyelesaian jawaban siswa kemampuan komunikasi matematis yang diberi PBM lebih baik dibandingkan dengan penemuan terbimbing.