BENTUK DAN MAKNA NYANYIAN SUNYI PERKEMENJEN DI TANAH PAKPAK SALAK KABUPATEN PAKPAK BHARAT
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan nyanyian Sunyi Perkemenjen pada masyarakat Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat, bentuk nyanyian Sunyi Perkemenjen pada masyarakat Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat, serta makna nyanyian Sunyi Perkemenjen pada masyarakat Tanah Pakpak Salak Kabupaten Pakpak Bharat.Penelitian ini bersifat kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi, situasi atau berbagai fenomena yang ada dalam masyarakat, oleh sebab itu penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan bentuk dan makna nyanyian sunyi perkemenjen. Adapun data penelitian diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan. Data yang sudah terkumpul, kemudian dianalisis dan diolah sesuai dengan teknik analisis data, serta dituangkan dalam bentuk deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Tanah Pakpak Salak kabupaten Pakpak Bharat dalam rentang waktu penelitian ini adalah mulai dari bulan Desember 2014 - Februari 2015.Bentuk nyanyian sunyi perkemenjen pada masyarakat tidak mempunyai pola yang baku, melainkan disesuaikan dengan syair atau lirik yang dinyanyikan. Meskipun begitu, nyanyian ini tetap memiliki alur melodi yang hampir sama. Nyanyian sunyi perkemenjen ini dapat dikategorikan sebagai suatu bentuk nyanyian yang lebih mengutamakan syair daripada melodi. Makna nyanyian sunyi perkemenjen menurut pendapat dari masing-masing perkemenjen memiliki perbedaan pendapat. Hal ini dikarenakan perbedaan syair yang dinyanyikan oleh setiap perkemenjen, sebab nyanyian perkemenjen merupakan ungkapan isi hati sesuai dengan pengalaman perkemenjen. Nyanyian sunyi perkemenjen biasanya berisikan tentang kerinduan terhadap pasangan, kerinduan terhadap keluarga, kecintaan orangtua kepada anaknya, dukacita yang tengah dihadapi, dan juga pengharapan akan kehidupan yang lebih baik. Fungsi yang terkandung dalam nyanyian sunyi perkemenjen diantaranya sebagai pelipur lara, ekspresi personal tentang apa yang tengah dialami perkemenjen, dan sebagai sebuah doa dan pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan hasil yang banyak atas kemenyan yang sedang dipanen.