PRODUKTIVITAS PENANGKAPAN TUNA SIRIP KUNING (THUNNUS ALBACARES) PADA ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN DAN PANCING ULUR DI KOTA BANDA ACEH

Main Author: LISA FITRIA
Format:
Terbitan: Fakultas Kelautan dan perikanan , 2020
Online Access: http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=74184
Daftar Isi:
  • Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi cukup besar khususnya dibidang perikanan dan menjadi salah satu penghasil sumber daya tuna di Indonesia. Tuna sirip kuning (Thunnus albacares) atau Yellowfin tuna (YFT) ialah ikan epipelagis yang menyukai perairan Samudera. Alat penangkapan tuna yang digunakan oleh nelayan Aceh adalah pukat cincin dan pancing ulur. Produksi YFT yang didaratkan di PPS Kutaraja mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir, dimana pada tahun 2017 sumberdaya ikan tuna mencapai 2.119 ton dan pada tahun 2018 mencapai 2.459 ton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas penangkapan YFT berdasarkan parameter CPUE serta mengetahui sebaran frekuensi panjang YFT dengan pukat cincin dan pancing ulur ukuran dan pertama kali tertangkap (Lc). Pengumpulan data dilakukan pada November-Desember 2019 dengan jumlah ikan 140 ekor yang didaratkan di PPS Kutaradja kecamatan Kuta Alam untuk hasil tangkapan pukat cincin dan pancing ulur yang didaratkan di Pat Na Gajwa kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan metode survei. Analisis parameter menggunakan CPUE, metode analisis frekuensi panjang dan ukuran panjang pertama kali tertangkap. Hasil penelitian CPUE pukat cincin dan pancing ulur mengalami fluktuasi bulanan dan tahunan selama periode 2015-2019 dan nilai produktivitasnya dapat ditingkatkan serta penangkapan YFT pada pukat cincin lebih banyak yang tertangkap pada kategori juvenil pada ukuran 21-70 cm dengan presentase 64 % sedangkan pancing ulur lebih dominan dengan hasil tangkapan ukuran dewasa yaitu 81-140 cm dengan presentase 78 % dan , nilai Lc pukat cincin 55,14 cmFL dan pancing ulur dengan Lc 85,70 cmFL.
  • Banda Aceh