EFSIENSI ENERGI JARINGAN HYBRID KOOPERATIF DEVICE TO DEVICE PADA TEKNOLOGI 5G

Main Author: MUHAMMAD RAUDHI AZMI
Format:
Terbitan: Fakultas Teknik , 2019
Online Access: http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=64894
Daftar Isi:
  • Saat ini, sistem komunikasi Indonesia berada pada era 4G dan akan berkembang menuju era 5G. Pada jaman yang didukung dengan kecepatan yang tinggi ini memberikan efek pada penambahan banyak base station yang berfungsi untuk meningkatkan kecepatan data, dengan penambahan itu berimbas pada konsumsi energi yang tinggi juga. Sistem komunikasi kooperatif D2D menjadi fokus pada penelitian yang merupakan salah satu strategi peningkatan kecepatan data dengan konsumsi energi yang efisien. Efisiensi energi pada sistem komunikasi kooperatif D2D dapat ditingkatkan dengan penambahan relay berupa device yang saling bekerjasama, dengan jarak antara link dapat diperpendek energi transmisi dapat diminimalkan. Mekanisme relay dilakukan dengan menggunakan protokol amplify and forward (AF). Model jaringan merupakan isu penting untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi energi pada sistem. Oleh sebab itu, penelitian ini menganalisis efisiensi energi jaringan hybrid kooperatif device to device pada teknologi 5G. Metode yang digunakan adalah simulasi komputer dengan pemodelan sistem dan analisis matematis. Beberapa parameter penting dalam efisiensi energi sistem adalah model jaringan, SNR, dan tingkat konsumsi energi. Hasil dari parameter tersebut dapat dilihat dari simulasi pengiriman informasi antar sumber, relay, dan tujuan. Sehingga efisiensi energi pada jaringan hybrid lebih tinggi dibandingkan multi-relay, dan multi-hop-relay. Tingkat konsumsi energi pada penelitian ini dihitung menggunakan beberapa metode pemilihan relay. Teknik pertama menggunakan reactive relay selection (RRS) menghasilkan tingkat efisiensi energi sebesar 6.547908 % dan yang kedua proactive relay selection (PRS) menghasilkan 10.1901%. Dari kedua teknik pemilihan relay yang digunakan pada penelitian ini, pemilihan relay proactive relay-selection lebih baik dibandingkan dengan reactive relay-selection.
  • Banda Aceh