ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NIRA DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT MENJADI GULA MERAH (STUDI KASUS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA GERENGGAM KECAMATAN KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG)

Main Author: Mirasarlina
Format: Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala , 2019
Subjects:
Online Access: http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=63356
Daftar Isi:
  • RINGKASANTanaman kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman yang menduduki posisi penting dalam sektor perkebunan. Kelapa sawit merupakan komoditi andalan Indonesia yang perkembangannya demikian pesat. Seiring dengan peningkatan perkembangan kelapa sawit, banyak tanaman kelapa sawit yang telah berumur diatas 25 tahun yang ditandai dengan penurunan produktivitas menjadi sebesar 12 ton/Ha/tahun sehingga perlu untuk dilakukan peremajaan agar bisa berproduksi secara normal kembali. Batang kelapa sawit dari hasil peremajaan tersebut yang kemudian dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan gula merah, untuk memperoleh nira sawit maka dilakukan penyadapan terhadap batang kelapa sawitnya.Saat ini, di Aceh limbah batang sawit masih belum dimanfaatkan secara optimal bahkan limbah tersebut seringkali dibuang dan dibakar tanpa adanya pengolahan lebih lanjut.Padahal sesungguhnya, hanya dengan sedikit usaha, batang pohon itu bisa menghasilkan gula merah. Pengolahan nira dari limbah batang kelapa sawit dapat menciptakan nilai tambahsehingga dapat memberikan pendapatan tambahan bagi pengrajinnya tanpa membuang begitu saja limbah batang sawit tersebut.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besaran nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan nira dari limbah batang kelapa sawit menjadi gula merah pada Industri Rumah Tangga di Desa Gerenggam serta untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh pengrajin dari usaha pengolahan gula merah dari limbah batang kelapa sawitpada Industri Rumah Tangga di Desa Gerenggam, Kecamatan Kejuruan Muda ,Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan Metode Hayami dan Analisis Biaya, Penerimaan, Keuntungan dan Rentabilitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang didapat oleh industri rumah tangga milik pak Sumarno di Desa Gerenggam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang dalam memproduksi gula merah sawit adalah sebesar Rp 1.171/Kg dengan rasio nilai tambah sebesar 30,48 %. Rasio nilai tambah yang diperoleh pada gula merah sawitberkisar 15-40% maka nilai tambah yang dihasilkan gula merah sawit tersebut dapat dikatakan sedang. Dilihat dari segi pendapatan, pembuatan gula merah dari limbah batang kelapa sawit yaitu menguntungan. Keuntungan yang diperoleh pada industri rumah tangga di Desa Gerenggam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebesar Rp 5.257.549 per bulan dengan nilai rentabilitas sebesar 30 % dengan demikian industri rumah tangga gula merah sawit tersebut dapat menghasilkan laba sebesar 30 % dari modal yang dikeluarkan dalam satu bulan produksi atau disebut juga berdasarkan standar rentabilitas adalah sangat baik dikarenakan nilai rasio yang didapat adalah berkisar >5 %.
  • Banda Aceh