EVALUASI KONDISI JALAN DI DAERAH KUMUH DAN STUDI PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN JALAN DI KABUPATEN PIDIE (STUDI KASUS:KECAMATAN KOTA SIGLI)
Main Author: | HENDRA SATRYA |
---|---|
Format: | |
Terbitan: |
Fakultas Pascasarjana
, 2018
|
Online Access: |
http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45175 |
Daftar Isi:
- Kerusakan jalan akibat rehab dan rekon pembangunan di Kecamatan Kota SigliKabupaten Pidie terdapat daerah yang kumuh. Tapi dari pemda sendiri kekurangan dana, jadi harus memastikan salah satu desa yang lebih diprioritaskan untuk ditangani. Suatu daerah dikatakan kumuh berdasarkan 7 indikator yaitu bangunan hanya memiliki < 7,2 meter2/jiwa, drainase lingkungan yang rusak akan terjadi genangan air dan berbau serta terhambat oleh sampah, tidak terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60 liter/org/hari), tidak memiliki akses jamban keluarga/jamban bersama (5 KK/jamban), jumlah sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman tidak terangkut ke TPS/TPA minimal dua kali seminggu, tidak adanya prasarana proteksi bahaya kebakaran dan tidak adanya panjang jalan lingkungan dgn lebar ? 1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak, maka salah satu yang menjadi fokus yang akan di bahas yaitu kondisi jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kerusakan jalan di daerah kumuh yang ada dikecamatan Kota Sigli sehingga dapat ditentukan prioritas penanganan jalan. Metode yang digunakan untuk menilai kondisi kerusakan jalan dan jenis penanganannya adalah Survey Kondisi Jalan (SKJ). Penentuan prioritas penanganan jalan akan dilakukan dengan menggunakan Metode Analisis Multy Kriteria (AMK) dengan menjadikan nilai kondisi jalan, jenis penanganan jalan, aksesibilitas, aktivitas tata guna lahan sebagai kriteria pilihan. Hasil penelitian ini adalah kriteria penentuan prioritas penanganan adalah pada kriteria kondisi jalan dengan nilai 51,84 %, penilaian untuk penanganan jalan dengan nilai 18,29 %, penilaian untuk tata guna lahan dengan nilai 15,61 %, dan penilaian aksesibilitas dengan nilai 14,25%. Dalam menentukan ruas jalan yang akan ditangani penanganannya para responden memilih ruas jalan Pante Tengoh dengan kriteria penilaian ruas jalan yaitu kondisi jalan yang tidak baik, jenis penanganan yaitu perbaikan atau pemeliharaan rutin, aksesibilitas pengguna lahan berupa daerah perdagangan.
- Banda Aceh