APLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK MENGIDENTIFIKASI POTENSI TANAH LONGSOR DI DESA NEUHEUN, ACEH BESAR STUDI KASUS: DI KAWASAN PERUMAHAN PERSAHABATAN INDONESIA-TIONGKOK
Main Author: | Zeffry Baron Alafanta |
---|---|
Format: | |
Online Access: |
http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=44529 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi kekerasan batuan berdasarkan cepat rambat gelombang P di kawasan Perumahan Persahabatan Indonesia Tiongkok, Desa Neuheun, Aceh Besar. Penelitian ini mempelajari proses perambatan gelombang seismik di bawah permukaan tanah dan jenis-jenis batuannya untuk mengidentifikasi kemungkinan akan adanya tanah longsor pada lokasi penelitian. Metode yang digunakan adalah metode seismik refraksi yang dapat mengidentifikasi struktur lapisan bawah permukaan yang dangkal. Alat yang digunakan yaitu seismograf PASI dengan 24 geophone yang dapat merekam gelombang seismik. Data yang diperoleh berupa waktu rambat gelombang sebagai fungsi jarak. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan software ZondST2D untuk memperoleh waktu tiba gelombang pertama dari sumber gelombang menuju geophone (first arrival time). Analisis data kemudian dilanjutkan dengan perhitungan kedalaman lapisan batuan dengan menggunakan metode intercept time. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur lapisan dan jenis batuan di bawah permukaan tanah dapat diperkirakan berdasarkan kecepatan perambatan gelombang P. Adapun jenis batuan pada lintasan 1 dan lintasan 2 yang teridentifikasi yaitu lapisan pertama dengan kecepatan perambatan gelombang P berkisar antara 200-400 m/s pada kedalaman 0-7 m dan 0-5 m dari permukaan diinterpretasikan sebagai lapisan tanah (lepas). Lapisan kedua mempunyai kecepatan perambatan gelombangPantara 700-950 m/s pada kedalaman 2-16 m dan 1-10 m yang diinterpretasikan sebagai lapisan pasir (lepas). Lapisan ketiga mempunyai kecepatan perambatan gelombang P antara 1000-2000 m/s dengan kedalaman 10-22 m dan 5-22 m dari permukaan yang dinterpretasikan sebagai lapisan batu pasir. Dari hasil pemodelan data 2D metode seismik refraksi pada setiap lintasan, lapisan 1 dan lapisan 2 yang terdiri dari tanah (lepas) dan pasir (lepas) merupakan material longsoran. Sedangkan pada lapisan 3 yang terdiri dari batuan pasir merupakan bidang gelincir pada lapisan 1 dan 2. Diprediksikan pada lokasi penelitian berpotensi terjadinya tanah longsor di masa depan.Kata kunci: Seismik refraksi, Longsor, Lapisan bawah permukaan, Metode intercept time, ZondST2D.