IDENTIFIKASI STRUKTUR SESAR DANGKAL MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER (STUDI KASUS COT ABEUK, PULAU WEH)
Main Author: | Nia Safitri |
---|---|
Format: | |
Terbitan: |
Fakultas Teknik
, 2018
|
Online Access: |
http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42841 |
Daftar Isi:
- Pulau Weh merupakan daerah yang rawan terhadap bencana gempabumi, ditandai dengan adanya 9 jejak sesar di dalamnya. Untuk mengurangi resiko bencana gempabumi maka diperlukan upaya-upaya mitigasi. Metode geofisika dapat digunakan untuk menemukan keberadaan bukti-bukti kegempaan pada masa lalu yang dapat membantu kajian mitigasi bencana. Telah dilakukan penelitian identifikasi keberadaan sesar dangkal di kawasan Cot Abeuk menggunakan metode geolistrik. Proses akuisisi data menggunakan resistivimeter SuperSting R8. Akuisisi pada data dibuat dua lintasan sejajar memotong arah dugaan sesar yang terdapat di lokasi penelitian. Panjang lintasan 1 adalah 111 m dan lintasan 2 adalah 125 m. Pengukuran ini menggunakan 56 elektroda dengan spasi antar elektroda 1 m. Spasi antar lintasan adalah 22 m pada arah barat dan 28 m pada arah timur. Data hasil pengukuran berupa nilai resistivitas semu. Untuk memperoleh model resistivitas batuan bawah permukaan maka dilakukan inverse modelling menggunakan software res2dinv. Model penampang resistivitas yang diperoleh pada lintasan 1 menunjukkan adanya lapisan weathering rock yang bersifat konduktif. Lapisan tersebut tersebar disepanjang lintasan pengukuran dengan ketebalan antara 2-11 m (nilai resistivitas 10-30 ?m). Sedangkan lintasan 2 lapisan weathering rock berada pada jarak 0-35 m dan pada jarak 55-125 m dengan ketebalan antara 2-11 m. Pada lapisan weathering rock (lapisan lapuk) diindikasikan terdapat rupture. Keberadaan rupture pada lintasan 1 berjumlah 6 titik pada kedalaman antara 0-2 m dengan ketebalan antara 3-11 m. Sedangkan pada lintasan 2 keberadaan rupture berjumlah 4 titik pada kedalaman antara 0-2 m dengan ketebalan antara 3-11 m.
- Banda Aceh