PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA GENOTIPE CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L.) DAN KARAKTER KETAHANAN PENYAKIT ANTRAKNOSA
Main Author: | Susi Yanti |
---|---|
Format: | |
Online Access: |
http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=41841 |
Daftar Isi:
- Susi Yanti. 1305101050050. Karakterisasi dan Pendugaan Parameter Genetik BeberapaGenotipe Cabai Merah (Capsicum annuum L.) dan Ketahanan Penyakit Antraknosa dibawah bimbingan Siti Hafsah sebagai pembimbing utama dan Syamsuddin sebagaipembimbing anggota.RINGKASANCabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura sayuranyang memiliki ekonomi tinggi di Indonesia. Perakitan varietas tahan penyakit antraknosaterus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai. Kegiatan pemuliantanaman berawal dari koleksi berbagai sumber plasma nutfah. Laboratorium Genetika danPemuliaan Tanaman, Agroteknologi, Fakultas Pertanian Unsyiah berhasil mengkoleksibeberapa genotype lokal Aceh, introduksi maupun varietas hibrida. Genotipe lokal terdiridari Udeng, Lamando Lapaben, Super Amando, Lanyoe merupakan hasil koleksi daripetani penangkar benih asal Bener Meriah, Aceh Tengah. Genotipe introduksi terdiri dariIPBC15, IPBC15D2, IPBC15D3, IPBC15D4hasil koleksi dari IPB. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui nilai duga parameter genetik pada karakter morfologi dan ketahananterhadap penyakit antraknosa yang disebabkan oleh C. capsici pada beberapa genotipecabai merah.Penelitian ini terdiri dari dua percobaan, yaitu percobaan pertama dilakukan di dalamRumah Kasa Fakultas Pertanian, Universitas syiah Kuala berupa parameter genetikkarakter agronomi parameter menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola nonfaktorial dengan 11 perlakuan yaitu genotipe cabai: IPBC15, IPBC15D2, IPBC15D3,IPBC15D4, Udeng, Lamando Lapaben, Super Amando, Lanyoe, Lado F1, Kastilo F1 danTM999 F1 yang diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 33 satuan perlakuan. Setiapulangan terdapat 2 polibag sehingga terdapat 66 unit percobaan. Karakter yang diamatidalam penelitian ini adalah karakter kuantitatif yang terdiri dari: tinggi dikotomus,diameter batang, umur berbunga, panjang tangkai buah, panjang buah, diameter buah,ketebalan kulit buah dan umur panen. Parameter genetik yang dianalisis yaitu RagamGenetik (?2g), Ragam Fenotipe (?2p), Heritabilitas arti luas (h2(BS)),Koefesien KeragamanGenetik (KKG), Koefesien Keragaman Fenotipe (KKF), dan Korelasi. Percobaan keduadilakukan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman Program StudiAgroteknologi, Fakutas Pertanian, Universitas Syiah Kuala berupa uji ketahanan penyakitantraknosa menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola non faktorial yangdiulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 33 satuan perlakuan. Setiap ulangan terdapat10 buah cabai sehingga terdapat 330 unit percobaan. Karakter yang diamati untuk karakterketahanan adalah masa inkubasi dan keparahan penyakit.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ragam genetik luas dan nilai heritabilitastinggi dijumpai pada tinggi dikotomus, umur berbunga, panjang tangkai buah, panjangbuah, diameter buah dan ketebalan kulit buah, sedangkan pada diameter batang dan umurpanen memiliki nilai ragam genetik sempit dan nilai heritabilitas sedang. Nilai KKG tinggiterdapat pada karakter tinggi dikotomus, diameter buah dan umur panen. Nilai KKG cukuptinggi terdapat pada karakter umur berbunga dan panjang buah. Nilai KKG agak rendahterdapat pada karakter diameter batang dan panjang tangkai buah, sedangkan untukkarakter ketebalan kulit buah memiliki nilai KKG rendah. Nilai KKF tinggi terdapat padakarakter tinggi dikotomus, umur berbunga, diameter buah dan umur panen, sedangkan nilaiKKG cukup tinggi terdapat pada karakter panjang buah. Nilai KKF agak rendah terdapatpada karakter diameter batang dan panjang tangkai buah, sedangkan untuk karakterketebalan kulit buah memiliki nilai KKF rendah.Pengelompokkan kategori ketahanan didasarkan pada nilai persentase keparahan suatupenyakit. Semakin kecil nilai keparahan penyakit suatu genotipe maka semakin tahan pulagenotipe tersebut terhadap suatu penyakit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat duakelompok ketahanan terhadap penyakit antraknosa dari 11 genotipe cabai yag diuji, yaitukategori ketahanan moderat hingga rentan. Kategori ketahanan moderat dijumpai padagenotipe IPBC15, IPBC15D2, IPBC15D4, Udeng, Lamando Lapaben dan Lado F1,sedangkan genotipe IPBC15D3, Super Amando, Lanyoe, Kastilo F1 dan TM999 F1tergolong dalam kategori ketahanan rentan. Terdapat korelasi negatif pada karakterketebalan kulit buah dan diameter buah terhadap keparahan penyakit antraknosa yangdisebabkan oleh cendawan C. capsici.