PERAN MUKIM DALAM MEMPERKUAT KEARIFAN LOKAL DI ACEH(SUATU KAJIAN DI MUKIM SIEM, KECAMATAN DARUSSALAM,KABUPATEN ACEH BESAR)

Main Author: Muzakir
Format:
Online Access: http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30871
Daftar Isi:
  • ABSTRAKMUZAKIR2017PERAN MUKIM DALAM MEMPERKUATKEARIFAN LOKAL DI ACEH.(Suatu Kajian Di Mukim Siem, KecamatanDarussalam, Kabupaten Aceh Besar)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasDr. Husaini Ibrahim, MASyiah Kuala. (vii, 77), pp., bibl,. App.Peran mukim dalam memperkuat kearifan lokal di Aceh suatu keniscayaan,mengingat mukim merupakan sebuah institusi pemerintah adat yang secarahistoris memiliki nilai emosional tersendiri bagi masyarakat dan secara formalinstitusi mukim telah memiliki wewenang dalam sistem permerintahan Acehyang diakui undang-udang Negara Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui peran dalam konteks memperkuat kearifan lokal di Aceh danuntuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi mukimm dalam memperkuatkearifan lokal di Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif denganpendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui sumber data primer dan dataskunder, data primer melalui penelitian lapangan yaitu dengan wawancarainforman. Sedangkan data skunder melalui penelitian kepustakaan yaitu dengandokumen-dokumen, buku-buku dan bacaan-bacaan terkait. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa peran mukim dalam memperkuat kaarifan lokal di Acehsangat besar karena keariafan lokal merupakan aturan adat yang sudah menjadisebuah tatanan kehidupan masyarakat yang sarat dengan nilai moral, gunamenjaga keharmonisan antara manusia dengan alam sehingga keberlangsungansumber daya alam mukim dapat terjaga dan terpelihara secara komprehensif.Mukim Siemdalam memperkuat kearifan lokal yang ada melalui, pertama,penguatan kelembagaan adat mukim. kedua, pengaturan adat (aturan-aturan adat),dan ketiga, penguatan peradilan adat (tingkat mukim dan gampong). Hambatanyang dihadapi mukim Siem dalam rangka menjaga dan memperkuat kearifan lokalyang ada disebabkan dua faktor internal dan eksternal. Secara internal antara lain:struktur manajemen mukim yang belum efektif sebagaimana mestinya, sistemadministrasi yang amburadul. Secara eksternal antara lain: anggaran Pendapatandan Belanja Mukim (APBM) yang belum Memadai, sarana dan prasarana yangbelum memadai, kontribusi masyarakat masih lemah, dan kontribusi pemerintahbelum sepenuhnya. Kepada Pemerintah Aceh umum dan pemerintah Aceh Besarkhususnya diharapkan dapat menjadikan institusi mukim memiliki wewenangpenuh, memiliki struktur pemerintahan yang jelas dan terarah dalam sistempemerintahan saat ini, sehingga diharapkan institusi mukim benar-benar memilikikedaulatan politik penuh dalam menjalankan hak dan kewajibannya sesuai denganUUPA dan Qanun No. 4 Tahun 2003, salah satunya dalam menjaga kearifan lokaldi Aceh.Kata Kunci : Mukim, Kearifan Lokal di Aceh