PENGARUH FORMALIN TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOGENIK TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN STRAIN WISTAR

Main Author: Hasyifa Dhalila
Format:
Online Access: http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=29247
Daftar Isi:
  • ABSTRAKFormalin merupakan senyawa kimia yang sering digunakan dalam berbagai bidang. Tingginya penyalahgunaan formalin sebagai bahan tambahan pangan dan paparan formalin dalam kehidupan sehari-hari dapat mengakibatkan dampak buruk, salah satunya adalah infertilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh formalin terhadap penurunan jumlah sel spermatogenik tikus putih, yang menggambarkan terjadinya gangguan spermatogenesis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan posttest only control group. Subjek penelitian ini adalah 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar dengan berat badan 180-200 gram yang diberi formalin dosis 1; 2,5; 5 mg/kgBB/hari/i.p selama 14 hari, kemudian diterminasi untuk pengambilan testis dan pembuatan preparat histologi. Pada pengamatan histologi testis, sel spermatogonia, sel spermatosit primer, dan sel spermatid dihitung jumlahnya dan dibandingkan antar perlakuan. Hasil perhitungan dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil. Jumlah rata-rata sel spermatogonia (P0: 291,50; P1:237,50; P2: 185,83; P3: 156,67), sel spermatosit primer (P0: 296,17; P1: 261,33; P2: 203,83; P3: 171,33), dan sel spermatid (P0: 722,67; P1: 663,67; P2: 385,00; P3: 287,83) mengalami penurunan dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p < 0,05) antara kontrol dengan perlakuan pemberian formalin. Hasil uji Beda Nyata Terkecil menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p < 0,05) antar perlakuan. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian formalin dosis 1; 2,5; 5 mg/kgBB/hari/i.p selama 14 hari menyebabkan penurunan jumlah sel spermatogenik Rattus norvegicus strain Wistar.Kata kunci: Formalin, sel spermatogenik, Rattus norvegicus