HUBUNGAN HIPOTENSI ORTOSTATIK TERHADAP RISIKO JATUH PADA PASIEN LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI
Main Author: | Silvia Arga |
---|---|
Format: | |
Online Access: |
http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=19123 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKJatuh sering dijumpai pada lansia dan risiko jatuh meningkat seiring pertambahan usia. Hipotensi ortostatik merupakan salah satu faktor risiko intrinsik jatuh pada lansia yang berkaitan dengan penyakit kronik seperti hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hipotensi ortostatik terhadap risiko jatuh pada lansia dengan hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Hipotensi ortostatik dinilai dengan melihat penurunan tekanan darah sistolik ? 20 mmHg atau diastolik ?10 mmHg setelah berdiri selama 3 menit. Risiko jatuh dinilai dengan menggunakan tes Timed Up and Go. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan teknik quota sampling. Analisa data menggunakan uji Fisher. Dari 40 responden lansia dengan hipertensi, jumlah laki-laki (55%), rentang usia 60-74 tahun (87,5%), hipertensi tidak terkontrol (55%), dan penggunaan 1 jenis terapi obat antihipertensi (67,5%) lebih dominan. Hipotensi ortostatik mempunyai persentase yang tinggi pada golongan hipertensi tidak terkontrol (66,7%) dan persentase non-hipotensi ortostatik tinggi pada golongan hipertensi terkontrol (69,2%). Dari 13 responden dengan risiko jatuh negatif, 5 diantaranya mengalami hipotensi ortostatik (38,5%) sedangkan dari 27 responden dengan risiko jatuh positif, 22 diantaranya mengalami hipotensi ortostatik (81,5%). Didapatkan uji alternatif Chi-Square yaitu uji Fisher dengan nilai p= 0,011