PENGARUH EKSTRAK TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM M) TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOGENIK TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) STRAIN WISTAR YANG DIPAPAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK HANDPHONE

Main Author: RAIYAN FAIROZI
Format:
Online Access: http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=18935
Daftar Isi:
  • ABSTRAKDampak negatif yang dikhawatirkan dari penggunaan handphone adalah paparan radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat memicu pembentukan radikal bebas di testis yang berujung pada penurunan jumlah sel spermatogenik dan hal ini dapat dicegah dengan kerja antioksidan melalui pemberian ekstrak tomat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas dari pemberian terapi ekstrak tomat terhadap jumlah sel-sel spermatogenik tikus putih yang dipapar gelombang elektromagnetik handphone. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan rancangan post test only control group design dengan subjek penelitian berupa tikus Rattus norvegicus strain Wistar sebanyak 30 ekor. Subjek penelitian diberi perlakuan selama 14 hari, kemudian dikorbankan untuk diambil organ testisnya perihal pembuatan preparat histopatologi. Pada pemeriksaan histopatologi, masing-masing sel-sel spermatogenik akan dinilai kuantitasnya untuk kemudian dibandingkan antar kelompok perlakuan. Hasil perhitungan akan dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD untuk melihat signifikansi perbandingan antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok yang diberi paparan gelombang elektromagnetik handphone (KP) terjadi penurunan pada jumlah sel spermatogonia, sel spermatosit primer, dan sel spermatid berdasarkan rata-ratanya. Jumlah sel spermatogonia, sel spermatosit primer, dan sel spermatid mengalami peningkatan kembali pada kelompok perlakuan pemberian paparan gelombang elektromagnetik secara bersamaan dengan ekstrak tomat dosis 25 mg, 50 mg, dan 100 mg (K1,K2,K3). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pemberian ekstrak tomat (Lycopersicum esculentum Mill), dapat menghambat penurunan jumlah sel spermatogonia, sel spermatosit primer, dan sel spermatid testis tikus Rattus norvegicus setelah diberi paparan gelombang elektromagnetik (p