INDEKS DMF-T TUNA GRAHITA DAN TUNA RUNGU DI SMPLB YPPC LABUI KOTA BANDA ACEH

Main Author: Ali Mahfud
Format:
Terbitan: Fakultas Kedokteran , 2016
Online Access: http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=18737
Daftar Isi:
  • Karies merupakan penyakit pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab utama karies adalah tempat, mikroorganisme, substrat, dan waktu. Sama halnya dengan individu normal, pemeriksaan karies perlu dilakukan pada individu yang mengalami cacat mental dan fisik. Tuna grahita dan tuna rungu memiliki masalah serius dalam hal ini karena memiliki persentase karies yang tinggi. Hal ini dikarenakan tuna grahita dan tuna rungu memiliki keterbatasan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karies pada anak tuna grahita dan tuna rungu di SMPLB YPPC Labui Kota Banda Aceh. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan metode total sampling, subjek pada penelitian ini sebanyak 23 orang yang terdiri dari 17 orang tuna grahita dan 6 orang tuna rungu. Penelitian ini menggunakan indeks DMF-T sebagai tolak ukur untuk mengetahui gambaran karies pada anak tuna grahita dan tuna rungu. Hasil penelitian menunjukkan indeks DMF-T anak tuna grahita yaitu 5 (termasuk kategori tinggi menurut WHO), sedangkan indeks DMF-T pada anak tuna rungu yaitu 10,03 (termasuk kategori sangat tinggi menurut WHO). Kesimpulan pada penelitian ini adalah Indeks DMF-T di SMPLB YPPC Labui Kota Banda Aceh yaitu 6,5, yang menurut WHO termasuk kategori tinggi.
  • Banda Aceh