GAMBARAN SEROSTOMIA PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUDZA BANDA ACEH
Main Author: | Nadya Syahana |
---|---|
Format: | |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran
, 2015
|
Online Access: |
http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=13957 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKNama : Nadya SyahanaProgram Studi : Pendidikan Dokter GigiFakultas : Kedokteran GigiJudul : Gambaran Serostomia pada Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RSUDZA Banda AcehSerostomia merupakan salah satu manifestasi oral dari penyakit gagal ginjal kronik yang dapat menimbulkan permasalahan, diantaranya kesulitan pengunyahan, penelanan, pengecapan, dan berbicara, sehingga terjadi penurunan kualitas hidup, serta meningkatkan risiko terjadinya penyakit mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serostomia dan peran jenis kelamin, usia, lama menjalani terapi hemodialisis, medikasi, merokok dan penyebab penyakit gagal ginjal kronik. Penelitian deskriptif cross-sectional secara purposive sampling ini melibatkan 107 penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di Instalasi Dialisis RSUDZA Banda Aceh. Kuisioner modifikasi Fox dkk (1987) dan Pai dkk (2001) digunakan untuk penilaian serostomia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek paling banyak mengalami serostomia (94,4%) dengan derajat keparahan serostomia berat terbanyak (48,6%), serostomia berat ditemukan pada subjek berjenis kelamin perempuan (50,0%), paling banyak pada kelompok usia 60-69 tahun (63,6%), subjek yang menjalani terapi hemodialisis > 6 tahun (66,7%), subjek yang mengkonsumsi obat antihipertensi (49,4%), dan subjek dengan penyebab gagal ginjal kronik nefropati hipertensi (47,5%). Disimpulkan bahwa pada umumnya penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUDZA Banda Aceh mengalami serostomia (94,4%) dengan derajat keparahan terbanyak adalah serostomia berat (48,6%).Kata kunci: serostomia, gagal ginjal kronik, hemodialisis
- Banda Aceh