POLA SENSITIVITAS STAPHYLOCOCCUS AUREUS DARI SPESIMEN KLINIK DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2013

Main Author: Mutiya Agussa Manurung
Format: Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Kedokteran , 2014
Subjects:
Online Access: http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=12115
Daftar Isi:
  • ABSTRAKInfeksi Staphylococcus aureus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius yang angka kejadiannya terus meningkat. Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dikenal sebagai penyebab paling sering terjadinya infeksi nosokomial. Staphylococcus aureus yang telah resisten terhadap metisilin (MRSA) cukup tinggi di Asia, seperti Taiwan mencapai 60%, Cina 20%, Hongkong 70%, Filipina 5% dan Singapura 60%. Tujuan penelitian ini adalah melihat pola sensitivitas Staphylococcus aureus dari spesimen klinik di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif terhadap data sekunder. Sampel diambil secara total sampling dari data sekunder di Laboratorium Mikrobiologi Klinik periode Januari-Desember 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimana infeksi bakteri S. aureus sebanyak 144 (14,2%) dan 139 (96,5%) diantaranya adalah MRSA. Kasus infeksi MRSA terbanyak diperoleh dari spesimen pus yaitu 71 spesimen (51,0%), sedangkan darah 26 spesimen (18,7%), sputum 24 spesimen (17,3%), urin 14 spesimen (10,1%) dan cairan tubuh lainnya 4 spesimen (2,9%). Pola sensitivitas Staphylococcus aureus yang telah resisten terhadap antibiotik dengan urutan yang paling tinggi oxacillin 97%, sedangkan penisilin, ciprofloxacin, erythromycin, doxycicline, clindamycin, vancomycin dan linezolid masing-masing sebesar 87,04%, 76,74%, 71,82%, 60%, 52,7%, 0% dan 0%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kejadian infeksi bakteri MRSA di RSUDZA tahun 2013 yang didapat angka kejadiannya tinggi.Kata Kunci: MRSA, Spesimen Klinik
  • Banda Aceh