PEMETAAN MALARIA PLASMODIUM KNOWLESI PADA MANUSIA BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS DAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DI PROVINSI ACEH TAHUN 2019-2020
Main Author: | Nona Rahmaida Puetri |
---|---|
Format: | Theses |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran Hewan (S2)
, 2023
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.usk.ac.id//index.php?p=show_detail&id=108637 |
Daftar Isi:
- Malaria knowlesi disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit Plasmodium knowlesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi kasus malaria knowlesi, hasil pemeriksaan secara mikroskopis dan PCR serta menetapkan peta persebaran malaria knowlesi di Provinsi Aceh tahun 2019-2020. Metode penelitian yang digunakan adalah retrospektif dengan jenis penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder dari Balai Litbangkes Aceh dari tahun 2019-2020, data akan dianalisis menggunakan software SPSS dengan uji Chi square (uji univariat dan uji bivariat). Pemetaan menggunakan software ArcGIS. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kasus malaria knowlesi yang terdapat di Balai Litbangkes Aceh (2019-2020) dengan total 85 sampel (total sampling). Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi kasus malaria knowlesi (analisis univariat) adalah Jenis kelamin Laki-laki (88,2%), pekerjaan beresiko/diluar ruangan (67,1%), umur 25 tahun-76 tahun (70,6%), topografi tempat tinggal dataran tinggi (57,6%), hasil pemeriksaan PCR (+) (56,5%), hasil pemeriksaan mikroskopis (+) (94,1%). Hubungan antara topografi tempat tinggal dengan kejadian malaria knowlesi berdasarkan hasil pemeriksaan PCR menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah topografi tinggi beresiko 2,569 kali lebih cepat untuk terinfeksi malaria knowlesi (analisis bivariat). Hasil pemeriksaan PCR lebih akurat dari hasil pemeriksaan mikroskopis berdasarkan hasil uji Chi-square dengan nilai p-value 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan peta penggunaan lahan, angka positif kasus malaria knowlesi yang tinggi terdapat pada penggunaan lahan sebagai hutan yaitu di Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar. Kesimpulan: faktor yang mempengaruhi kejadian malaria adalah topografi dataran tinggi, hal ini sesuai dengan lokasi ditemukannya positif terbanyak di Aceh Besar, dimana daerah tersebut terdiri dari bukit dan lembahKata kunci : Peta, Plasmodiun knowlesi, Mikroskopis, PCR