PENGARUH TERAPI NEBULESER TERHADAP FUNGSI PARU (FEV1) PADA PASIEN PPOK DI RUANG PAVILIUN CEMPAKA RSUD JOMBANG
Main Author: | ZUNARA, ELOK |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unipdu.ac.id/352/1/BAB%20I.pdf http://eprints.unipdu.ac.id/352/ |
Daftar Isi:
- PPOK adalah penyakit ditujukan untuk mengelompokkan penyakit penyakit yang mempunyai gejala berupa terhambatnya arus udara pernafasan. Terapi nebulizer merupakan bagian dari fisioterapi paru-paru cara pengobatan dengan memberi obat dalam bentuk uap secara langsung pada alat pernapasan menuju paru-paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi nebulizer terhadap fungsi paru pada pasien PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) di Ruang Paviliun Cempaka RSUD Jombang. Desain penelitian yang digunakan quasy-eksperimental dengan desain Pretest – Posttest Control Group Design. Variabel independent : terapi nebulizer dan dependent : fungsi paru pasien PPOK. Populasi pasien yang menderita penyakit paru obstruktif kronik di Ruang Paviliun Cempaka RSUD Jombang teknik sampling yang digunakan : accidental sampling didapatkan sampel 12 responden, kemudian hasil uji T Test dengan tingkat kemaknaan ≤ 0,05 Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden sebelum dilakukan tindakan nebulizer kategori PPOK berat (FEV1/FVC < 70%, atau 30% = < FEV1 < 50% Prediksi), setelah dilakukan tindakan nebulizer hampir setengah responden kategori PPOK berat (FEV1/FVC < 70% atau FEV1 < 30% atau FEV1 < 50%) dan ringan (FEV1/FVC < 70%). Sedangkan berdasarkan uji T Test didapatkan bahwa ada pengaruh terapi nebulizer terhadap fungsi paru pada pasien PPOK yang signifikan pada hari 1 dengan 2 dikarenakan nilai p-value (0,001) < alfa (α = 0,05) dan pada hari 1 dengan 3 terjadi pengaruh yang signifikan dikarenakan nilai p-value (0,000) < alfa (α = 0,05). Pemberian terapi nebulizer dapat mempengaruhi fungsi paru pada pasien penderita penyakit paru obstruktif kronik, akan tetapi perubahan tidak seluruhnya ringan. Oleh sebab itu diperlukan cara/intervensi yang tepat seperti pemberian terapi nebulizer merupakan bagian dari fisioterapi paru-paru. Oleh karena itu, perawat perlu melaksanakan peran advokasi kepada pasien melalui upaya kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya