PEMETAAN DAERAH TERJANGKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN JOMBANG PADA TAHUN 2018

Main Author: Aziza, Ismatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://eprints.unipdu.ac.id/1765/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Jombang merupakan daerah dengan kasus DBD tinggi. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD tahun 2018 di Kabupaten Jombang tercatat 528 kasus. Variabel pada penelitian ini diantaranya jumlah kasus DBD, kepadatan penduduk, curah hujan, persentase rumah sehat, kepadatan jentik, ketinggian tempat, fasilitas kesehatan, dan sarana air bersih. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran dari variabel; untuk mengelompokkan dan memetakan 21 kecamatan yang rentang terhadap DBD di Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan analisis cluster dengan metode K-Means cluster dan Arcview GIS. Hasil penelitian ini didapatkan variabel yang memiliki nilai tertinggi secara berurutan yakni Kecamatan Diwek, Jombang, Kesamben, Kudu, Mojowarno, Wonosalam, Jombang, sedangkan sarana air bersih terendah di Kecamatan Kesamben. Hasil analisis cluster menunjukkan cluster 1 sebagai cluster kerentangan tinggi yakni Kecamatan Jombang. Cluster 2 sebagai cluster kerentangan sedang yakni Kecamatan Bandarkedungmulyo, Perak, Gudo, Diwek, Ngoro, Mojowarno, Bareng, Mojoagung, Sumobito, Jogoroto, Peterongan, Megaluh, Tembelang, Kesamben, Kudu, Ngusikan, Ploso, dan Kabuh. Cluster 3 sebagai cluster kerentangan rendah di Kecamatan Wonosalam dan Plandaan. Hasil visualisasi menunjukkan Kecamatan Jombang sebagai posisi daerah kerentangan tinggi karena berada diantara kecamatan dengan kasus DBD sedang. Hal ini dapat dijadikan rekomendasi bagi Pemerintah Kabupaten Jombang untuk mencegah tingginya kasus DBD. Kata kunci: Demam Berdarah Dengue (DBD), Kabupaten Jombang, Analisis Cluster, Arcview GIS.