PENGARUH QUERSETIN TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) HEPAR TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) INDUKSI ISONIAZID DAN RIFAMPISIN

Main Author: NAFIDAH, DEWI
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.unipdu.ac.id/1067/
Daftar Isi:
  • Stress oksidatif terjadi akibat ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan yang dihasilkan dalam tubuh, keterlibatan radikal bebas akan membentuk malondialdehida (MDA). Kadar MDA yang tinggi dapat digunakan sebagai penanda kerusakan oksidatif. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kadar Malondialdehida (MDA) sebagai penanda stres oksidatif dan aktivitas antioksidan pada Quersetin sebagai hepatoprotektor pada pemberian obat anti Tuberkulosis paru yang menyebabkan hepatotoksisitas pada hepar. Desain penelitian yang digunakan True Experimental Design dengan Randomized posttest Only Control Design. Variabel independennya adalah pengaruh Quersetin dan Variabel dependennya adalah penurunan kadar Malondialdehida (MDA). Teknik sampling yang digunakan adalah Probability Sampling dengan tehnik Simple Random Sampling. Didapatkan sampel 20 sampel tikus jenis Rattus norvegicus strain wistar jantan, hasil di uji dengan One Way Anova dengan tingkat α ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukan kadar MDA sesudah perlakuan pemberian Quersetin pada kelompok kontrol positif sebesar 1.011,50 ng/ml, kelompok perlakuan 1 K3 sebesar 1.064,80 ng/ml, kelompok perlakuan 2 K4 sebesar 1.022,20 ng/ml. berdasarkan uji One Way Anova didapatkan hasil P=0,01. Pemberian Quersetin secara signifikan ada pengaruh terhdap penurunan kadar MDA tikus Rattus norvegicus strain wistar jantan yang mengalami hepatotoksisitas hepar akibat induksi Isoniazid dan Rifampisin. Diharapkan tenaga kesehatan melakukan langkah-langkah akternatif dalam menurunkan kadar MDA. Kata Kunci : Ekstrak Quersetin, Isoniazid, Rifampisin (OAT), MDA, dan hepatotoksisitas.