Gerakan Hidup Hemat Studi Kasus di Desa Kalimbukuni Kecamatan Kota Waikabubak Kabupaten Sumba Barat Nusa Tenggara Timur
Main Author: | Rambadeta, Victor Woleka Mone |
---|---|
Other Authors: | Suwartiningsih, Sri, Kudubun, Elly Esra |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/9988 |
Daftar Isi:
- Pola hidup masyarakat Sumba Barat adalah berorientasi ke masa lampau yang berlebihan, yaitu ketergantungan pada orang lain cukup besar, puas dengan apa yang dimiliki, pemanfaatan waktu yang tidak efektif, hidup boros. Kenyataan ini dapat dilihat melalui kegiatan upacara/pesta adat yang mengakibatkan pengeluaran dana yang begitu besar tanpa mempertimbangkan kemampuan ekonominya. Sehingga pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat menempuh suatu kebijakan alternatif sebagai suatu terobosan yang berorientasi pada pembangunan ekonomi dengan pendekatan sosial budaya yang dikenal dengan “Gerakan Hidup Hemat“. Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Gerakan Hidup Hemat di Desa Kalimbukuni Kecamatan Kota Waikabubak Kabupaten Sumba Barat. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif, pendekatan kualitatif, proses pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan teknik observasi, dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori kemiskinan, dan manajemen perubahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1.Program Gerakan Hidup Hemat yang dilakukan oleh Pemda Sumba Barat untuk membina rakyat Sumba Barat demi mensejahterakan masyarakat, mempunyai nilai interpretasi yang baik; 2.Beberapa masyarakat cukup antusias menerima program Gerakan Hidup Hemat. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan Program Kerja yang sudah berjalan dengan baik, sehingga dalam melaksanakan program yang telah direncanakan tepat sasaran atau tujuan yang akan dicapai. 3.Masih terdapat sebagian masyarakat yang tetap berpendirian teguh melaksanakan ritual-ritual adat yang mengeluarkan biaya tinggi tanpa memperhitungkan kemampuan diri