upaya meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial dengan menerapkan metode picture and picture pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 05 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
Main Author: | Marlina |
---|---|
Other Authors: | Sanoto, Herry |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/938 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pengembangan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas siswa dalam belajar adalah metode pembelajaran yang bisa mengembangkan rasa ingin tahu, keterbukaan terhadap pengalaman, berani mengambil resiko, dan penuh energi dalam diri siswa. Metode pembelajaran itu adalah metode picture and picture, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan atau membuktikan suatu teori, yang meliputi, mengamati, mengukur kemajuan hasil belajar siswa sehingga diperoleh data yang kemudian dipergunakan untuk menarik kesimpulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah penerapan metode picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial pada siswa kelas IV SD Mangunsari 05 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas (PTK) yaitu dengan menggunakan metode picture and picture untuk mengukur hasil belajar ilmu pengetahuan sosial. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan dan pada siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan pengambilan skor hasil observasi saat proses pembelajaran dan skor hasil belajar siswa dalam bentuk tes diakhir pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan pemahaman yang ditandai dengan ketuntasan hasil belajar. Peningkatan pemahaman belajar siswa tersebut terjadi secara bertahap, dimana pada kondisi awal hanya terdapat 22 siswa (51%) yang telah tuntas dalam belajarnya, pada Siklus I melalui 3 pertemuan ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 26 siswa (60%) yang telah tuntas, dan pada Siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat lagi menjadi 91%.