Tingkat Kecemasan Pasien Kanker Serviks pada Golongan Ekonomi Rendah yang Mengikuti Program Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi

Main Author: Yolanda, Albina Eva
Other Authors: Karwur, Ferry Fredy
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Ilmu Keperawatan FIK-UKSW , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/9035
Daftar Isi:
  • Kemoterapi pada penyakit kanker serviks memiliki dampak psikis maupun fisik bagi yang menjalaninya. Salah satu dampak psikis dari pengobatan kemoterapi adalah kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien kanker serviks di kalangan masyarakat ekonomi rendah yang mengikuti program kemoterapi. Penilaian Kecemasan didasarkan pada gejala fisik dan gejala psikis berdasarkan kuesioner yang mengacu pada alat ukur tingkat kecemasan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety) yang dipandu wawancara kepada 40 pasien. Semua data yang diperoleh dari responden ditabulasi dan diolah dengan pivotable dari microsoft excel. Hasil menunjukkan bahwa tingkat Kecemasan pasien kanker serviks pada golongan ekonomi rendah yang mengikuti program kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi, yaitu : (40%) tidak ada kecemasan, (30%) kecemasan ringan ,(20%) kecemasan sedang, dan (10%) kecemasan berat. Minimnya pengetahuan, ditambah dengan penghasilan mereka yang dibawah rata-rata sehingga mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan bahkan tidak mempunyai uang untuk berobat. Rata-rata pasien yang memiliki kecemasan tinggi adalah pasien dengan biaya umum, sebaliknya kecemasan rendah dimiliki oleh pasien dengan biaya pemerintah (jamkesmas). Ditemukan pula bahwa terdapat kecemasan tinggi pada pasien yang tidak dapat mengikuti program kemoterapi, dan sebaliknya untuk kecemasan yang relatif rendah jika pasien dapat mengikuti program kemoterapi. Selain itu, faktor lain pemicu kecemasan pasien yaitu 1) takut pada efek samping kemoterapi, 2) pesimis pengobatan tidak berhasil, 3) repot bolak-balik RS untuk program kemoterapi, kepikiran anak dan keluarga. Kecemasan masing-masing responden berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya tergantung dari pengetahuan responden tentang penyakitnya.