Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas 5 Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 SD Negeri 2 Panimbo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Main Author: | Yuniarti, Betty Dwi |
---|---|
Other Authors: | Relmasira, Stefanus Christian |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/8379 |
Daftar Isi:
- Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih cenderung teacher centreyaitu dengan menyuruh siswa untuk mencatat materi pelajaran. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dan rendahnya taraf berpikir kritis dari siswa serta menimbulkan sifat individual dari siswa. Sehingga hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa sebagian besar rendah (di bawah KKM yaitu 65), sehingga perlua danya koreksi pembelajaran. Salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan tersebut adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah dan bagaimanakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?” Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Pada siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan, dan siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan.Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa wawancara,lembar observasi dan butir soal tes. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar yang ditandai dengan ketuntasan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar belajar siswa tersebut terjadi secara bertahap, dimana pada Pra Siklus hanya terdapat 9siswa (35%) yang telah tuntas hasil belajarnya, pada Siklus I meningkat menjadi 14 siswa (54%) yang telah tuntas, dan pada Siklus II manjadi 21 siswa (81%) yang telah tuntas. Bagi siswa yang belum dapat memahami materi dengan metode tulis materi dapat menggunakan pembelajaran melalui model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) meningkatkan hasil belajar, menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemampuan berpikir kritis.