Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas V SD Negeri Sidorej o Lor 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/ 2014

Main Author: Nugroho, Aditya
Other Authors: Slameto
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/8085
Daftar Isi:
  • Berlatar belakang masalah dari rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga pada mata pelajaran IPA, dikarenakan guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan banyaknya siswa yang belum mencapai KKM setelah diadakan ulangan harian. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model PTK yang digunakan adalah model siklus dari Arikunto dengan menggunakan 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga sebanyak 14 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes (tes formatif) dan non tes (observasi). Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi untuk langkah-langkah model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition. Teknik analisis yang digunakan adalah Kualitatif deskriptif yang meliputi jumlah, mean, skor minimal-maksimal, persentase, dan perbandingan antar siklus. Penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar dapat terlihat pada besarnya ketuntasan dari kondisi awal prasiklus (awal) sebesar 4 atau 28,59% siswa, siklus I sebesar 11 atau 78,56% siswa, dan pada siklus II sebesar 14 atau 100% siswa. Dilihat dari skor minimal prasiklus sebesar 33, siklus I sebesar 56, dan pada siklus II sebesar 72. Sedangkan skor maksimal prasiklus sebesar 80 , siklus I sebesar 84, dan pada siklus II sebesar 92. Berdasarkan hasil belajar pada prasiklus, siklus I, Siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar klasikal sudah memenuhi target indikator yang telah ditetapkan yakni ≥ 80% dari keseluruhan jumlah siswa mengalami ketuntasan belajar.