Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetic) pada Siswa Kelas V SD Negeri Dukuh 02 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014
Main Author: | Sulistiyanto, Agus |
---|---|
Other Authors: | Slameto |
Format: | Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/8043 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan materi sifat-sifat cahaya dan berbagai jenis alat optik pada siswa kelas V SD Negeri Dukuh 02 Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014 yang disebabkan gaya mengajar guru masih didominasi kegiatan ceramah tanpa memperhatikan karakteristik gaya belajar siswa yang beragam sehingga berdampak pada hasil belajar siswa rendah. Penulis kemudian memilih pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetic) sebagai solusi meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan menggunakan model Kemmis dan Mc Tanggart dengan kegiatan penelitian meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus I dan II masing-masing dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Setiap pertemuan membutuhkan alokasi waktu sebesar 70 menit. Pelaksanaan pembelajaran IPA disesuaikan dengan sintaks pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetic) untuk menjawab gaya belajar siswa yang beragam dan mengoptimalkan penggunaan pancaindera siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai KKM=70 yang telah ditetapkan. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus I dan II yakni adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas V setelah penerapan pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetic) dengan memaksimalkan penggunaan pancaindera yang dimiliki siswa. perbandingan nilai kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan peningkatan hasil belajar dari kondisi awal dengan 7 siswa atau 30,44% yang tuntas dan 16 siswa atau 69,56% siswa tidak tuntas. Setelah penerapan tindakan siklus I didapatkan hasil bahwa 15 siswa atau 65,22% mendapatkan nilai yang sudah mencapai KKM atau tuntas dan 8 siswa atau 34,78% masih mendapatkan nilai dibawah KKM atau tidak tuntas. Setelah pelaksanaan siklus I selesai dilanjutkan dengan siklus II sebagai tindak lanjut dan penyempurnaan kegiatan siklus I. Hasil perolehan nilai siswa siklus II mencapai peningkatan dengan nilai ketuntasan sebesar 23 siswa atau 100% karena nilai hasil belajar siswa sudah mencapai KKM yang ditentukan. Berdasarkan hasil perolehan nilai siklus I dan II didapatkan simpulan penerapan pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinestetic) berhasil, karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang semula rendah menjadi tuntas dengan indikator hasil > 70% yang menunjukkan keberhasilan secara kelasikal.