Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Pendekatan Inquiry Based Learning (IBL) bagi Siswa Kelas III SDN 2 Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014

Main Author: Fransiska, Mariana
Other Authors: Sanoto, Herry
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/8038
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui pendekatan IBL bagi siswa kelas III SDN 2 Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada kelas III SD Negeri 2 Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan melalui dua siklus. Pada siklus I direncanakan 2 kali pertemuan, dan siklus II direncanakan 2 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pemberian tes dan observasi. Pemberian tes di gunakan untuk mengukur hasil belajar, dan lembar observasi di gunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dan guru saat proses belajar mengajar berlangsung. Penggunaan pendekatan Inquiry Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan disebabkan karna siswa ikut aktif dalam pembelajaran yang dilakukan. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada besarnya ketuntasan dari kondisi awal (pra)sebesar 9 (41%) siswa. Pada siklus I petemuan 1 dengan materi bentuk-bentuk energi ada 11 (50%) siswa yang tuntas, pada siklus I pertemuan II dengan materi membuat kincir angin ketuntasan menjadi 16 (72,72%) siswa. Pada siklus II pertemuan 1 membuat kincir air ketuntasan yang dicapai 18 (81,82%) siswa dan dipertemuan yang terakhir siklus II pertemuan II membuat hujan buatan ketuntasan mencapai 21 (95,94%) siswa. Sedangkan skor minimal pra siklus sebesar 20, siklus I pertemuan I sebesar 53,3, siklus I pertemuan II sebesar 53,3, siklus II pertemuan I sebesar 60 dan siklus II pertemuan II sebesar 60. Sedangkan skor maksimal pra siklus sebesar 93,3, siklus I pertemuan I sebesar 100, siklus I pertemuan II sebesar 100, siklus II pertemuan I sebesar 100 dan siklus II pertemuan II sebesar 100. Berdasarkan hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar klasikal sudah memenuhi indikator yang telah ditetapkan yakni 80% dari keseluruhan jumlah siswa mengalami ketuntasan.