Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tip Talking Stick pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Gandon Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Main Author: Handayani, Tutik
Other Authors: Sanoto, Herry
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/7968
Daftar Isi:
  • Proses pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran, sehingga pada saat pembelajaran berlangsung beberapa siswa terlihat jenuh, bermain dengan temannya dan kurang antusias. Sikap siswa tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan nilai ulangan IPA pada semester 2, sebesar 11 siswa (55 %) dari 20 siswa nilanya tidak mencapai KKM dan 9 siswa (45%) sudah mencapai KKM yang ditetapkan di sekolah tersebut yaitu 71. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe talking stick pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gandon. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) kolaborasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Gandon sejumlah 20 siswa. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran cooperative tipe talking stick dan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Pada tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 3 Gandon. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai siswa dari kondisi pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada saat kondisi pra siklus terdapat 9 siswa yang tuntas dalam KKM atau sebesar 45% dan yang belum tuntas terdapat 11 siswa atau sebesar 55%. Pada siklus 1 terdapat 14 siswa yang tuntas dalam KKM atau sebesar 70%, dan yang belum tuntas terdapat 6 siswa atau sebesar 30%, sedangkan pada siklus 2 dari 20 siswa terdapat 18 siswa yang mengalami ketuntasan dalam KKM atau sebesar 90% dan yang belum tuntas terdapat 2 siswa atau sebesar 10%.