Penerapan Model Experiential Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 2 SD Negeri 2 Sumberagung Kec. Ngaringan Kab. Grobogan Tahun 2012/2013

Main Author: Supartinah, T. Unik
Other Authors: Winanto, Adi
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PSKGDJ FKIP-UKSW , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/7665
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan bahwa pembelajaran mengidentifikasi sumber energi mengalami berbagai hambatan. Hambatan tersebut berasal dari siswa maupun guru. Siswa kurang berminat terhadap pembelajaran tentang sumber energi. Siswa kurang tertarik, merasa kesulitan dalam menggolongkan sumber-sumber energi serta kegunaan energi dalam kehidupan sehari-hari yang disebabkan oleh minimnya pengetahuan siswa dan siswa kurang memperhatikan sumber-sumber energi yang ada di sekitar linkungannya. Selain itu siswa juga mengalami kesulitan dalam menerapkan sumber energi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan memberikan sumbangan informasi dan pemikiran tentang bagaimana model pembelajaran ”Experiential Learning”diterapkan dalam pembelajaran sumber-sumber energi. Selain itu juga untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi siswa tentang sumber-sumber energi panas, bunyi dan cahaya pada pembelajaran dengan menggunakan model ”Experiential Learning”.Dengan demikian untuk memperoleh hasil belajar yang lebih berkualitas, maka perlu menerapkan Model Pembelajaran ”Experiential Learning”pada pembelajaran “Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya dan bunyi) yang ada di lingkungan sekolah”.Melalui metode diskusi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 2 SD Negeri 2 Sumberagung semester I tahun pelajaran 2012/2013, pada akhir siklus II hasil belajar siswa ada peningkatan. Pada siklus I prosentase ketuntasan dari 30 siswa yang mendapat nilai di atas KKM 60 ada 19 siswa atau 63%, dengan nilai tertinggi 80, nilai terendah 50 dan rata-rata nilai 64,00 sedangan pada siklus IIdari 30 siswa yang mendapat nilai tuntas 27 siswa atau 90%, dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 50 dan rata-rata nilai 73,66. Peningkatan hasil belajar siswa dengan model Experiential Learingdari siklus I ke siklus II 27% yatu dari 63% meningkat menjadi 90%. Untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa gunakanlah model pembelajaran ”Experiential Learning” karena model ini sangat evisien, hemat biaya dan tidak memerlukan waktu lama untuk mempersiapkan media pembelajaran. Dengan memanfaatkan lingkungan disekitar sekolah sebagai media pembelajaran siswa dapat belajar sambil bermain.